Jumat, 19 Juli 2019

The Soldier in Memoriam : Tandio Darmawan

Wabour...
kukenang dikau lewat gubahan puisi indahmu... 
Untaian kata yang mendayu hati 
sehingga kawan lama menjadi kawan baru..
yang serasa jauh terasa dekat...

celoteh kata seolah tabu pun 
jadi lelucon bersama...
canda deraimu adalah bayangmu yang lekat 
seolah hadir di ruang waktu...

kawan, 
terasa rindu dengan balasan puisi 
yang manis menuntun pikir dan jiwa....

kawan..
hanya puisi dan doa 
yang bisa kami berikan 
semoga mengiringi langkahmu 
pada  Kerahiman Bapa...

Selamat jalan Kawan...
Bahagialah dalam pangkuan Bapa
( Yohana Papit )


Bait bait puisi di atas kembali membuka luka di hati ini
Luka yang sempat dibalut oleh Kasih Nya sehari sebelum nya
terasa tersayat lagi
Layaknya pertama kali mendengar berita kepergiannya di pagi hari sebelum nya.

Tandio Darmawan
Wha Sing
Kami kenal dengan nickname Wabor


Seharusnya aku kenal dia sedari SMA
Ingatan bodoh ku menghapus kenangan itu
Setelah lebih dari dua puluh tahun
Perkenalan berikut nya bagai kan menemukan seorang kawan baru

Ditemui di kota nya, Wlingi Blitar, ayah dari 3 orang anak ini menyapa ku dengan sopan dan penuh tata krama.


Bahasanya yang teratur seakan bukan dia yang sering nyeletuk iseng di group.

Masih teringat 
betapa vulgar bahasa nya di sana
Apa adanya
Tanpa kepura-puraan atau kemunafikan

Tapi justru itulah yang membuat nya menjadi tokoh yang kontroversial

Pro dan kontra antar teman
terasa jelas di sana
Like and dislike
Bukan sesuatu yang dihindari nya

Lelaki yang tampil apa adanya ini
Tidak memperdulikan apa kata orang
Yang dia perdulikan hanya keluarga nya
Yang dia perdulikan hanya kehidupan nya


Dua tahun sudah
bapak pecinta burung aduan ini berjuang 
melawan penyakit nya

Kamis, 18 Juli 2019 dini hari
Akhirnya dia menyerah

Meninggalkan istri yang setia mendampingi nya
Meninggalkan seorang putra 
yang harus menjadi pengganti nya
Meninggalkan kedua putri cilik nya


Semua teman terpana
Terdiam seribu bahasa
Semua rekan terpaku
Antara percaya dan tidak

Bagaimana mereka bisa percaya ?

Dia masih membuat kami tertawa 
justru ketika dia sedang merasa sendiri
Dia masih membuat kami tersenyum
justru ketika dia sedang merasakan sakit nya

Dia masih membuat 
beberapa dari kami tersipu malu
Ketika dia terbaring tak berdaya 
di  atas tempat tidurnya


Tandio, Tandio
Terlalu singkat kami mengenal mu
Terlalu dangkal kami mengerti engkau
Terlalu sedikit yang kami pelajari dari mu

Kesederhanaan mu
Kerendahan hati mu
Keberadaan mu
Kehadiran mu

Terbungkus dalam canda dan tawa belaka
Membungkus rapi kepedihan mu
Menyembunyikan luka hati mu


Nyatanya, 
Tuhan mencintai mu lebih daripada kami

Pulanglah dalam damai, sahabat
Terbang lah bersama para malaikat
Menuju tempat mu yang sesungguhnya

Kau akan tetap hidup dalam hati kami
Celetukan mu akan tetap menari
di telinga kami

Sampai tiba saat nya nanti bagi kami
Berkumpul kembali bersama


We love you, brother
We always love you



Rabu, 07 November 2018

Palu Unique Cafe - Cafe Ndueso

Hidup nun jauh dari kehidupan ramai kota besar, yang penuh dengan hiburan dan segala macam hiruk pikuk nya nampak bakal nggak pernah kamu jumpai deh disini, guys. 
Yups guys, suasana desa dengan alam yang begitu indahnya sudah merupakan penampakan setiap harinya bagi kami disini. 

Tiada kata 'macet' yang sering dikeluhkan teman teman di SosMed, tiada kata polusi atau pun polisi. 

Oh ya guys, bagaimana kalau suasana seperti gambaran diatas tadi terpadu dengan sebuah cafe ndeso ?

Aku sebut cafe ndeso aja ya guys karena dikelola ala kadarnya. Tempatnya cukup luas dan bersih dengan sebuah bangunan besar tepat ditengah nya sepertinya merupakan bangunan utamanya.

Suasana sejuk terasa walau di pinggir pantai karena dibantu dengan pepohonan yang cukup rindang disetiap sudutnya. Disamping itu terdapat beberapa gasebo buat yang suka minum minum kopi sambil ndoprok .

Senin, 29 Oktober 2018

Zr. M. Theresella Karti, SPM, M. Pd - Kepala Sekolah Jaman Now


"Mom.....  Bikin tulisan tentang Zr.  Theresella dong"

Teriakan itu menggelitik naluri penulis.
Penulis pun terhenyak.
Biuhhhhh..... 
Temen kita di sini ada yang jadi biarawati ?
Jawaban spontan pun keluar,
"Ya kalah hawaaaaaa, dong......."

Usut punya usut.
Tanya punya tanya.
Cerita punya cerita.....
Artikel ini pun dipersembahkan untuk sang biarawati itu.

Zr.  M Theresella Karti,  SPM,  M. Pd.

Anak asrama itu ternyata hari ini adalah kepala sekolah SMAK St.  Maria Malang,  sekolah kebanggaan kita.

Dia bukan salah satu guru yang pernah mengajar kita.
Dia juga bukan teman kita.
Hanya sebagian dari kita pernah merasakan tinggal satu atap bersama nya.

Minggu, 28 Oktober 2018

Tedong Bonga .... Si Albino nan mahal

Bila berada di Makassar Sulawesi Selatan tepatnya di daerah Tana Toraja ada sebuah istilah 'Tedong Bonga'. Ini bukan *bunga tidur alias mimpi lho guys hehehehe....  tapi ini bisa diartikan sebagai kerbau belang.  Demikian masyarakat Tana Toraja menyebut kerbau ini. Kombinasi warna yang melekat dinilai unik. Karena unik, Tedong Bonga ini cenderung dikeramatkan

Kelahiran Tedong Bonga bagi pemiliknya merupakan suatu berkah. Upaya untuk perkawinan silang pun jarang sekali berhasil. Jadi kelahiran Tedong Bonga sangat kebetulan. Sepertinya kalau dilihat hewan bahkan manusia ada juga seperti ini.

Yups betul guys,  "Albino" hanya mungkin dikarenakan budaya yang telah berlangsung lama diartikan lain oleh masyarakat disini. Dari beberapa catatan Bonga memiliki beberapa variasi dari segi kombinasi warna dan tanda-tandanya. 

Bonga Saleko atau Bonga Doti adalah jenis yang warna hitam dan putih hampir seimbang, dan ditandai dengan taburan bintik-bintik di sekujur tubuhnya. 
adalah jenis yang di bagian mulutnya dinominasi warna hitam.

Bonga Randan Dali’ adalah jenis bonga yang alis matanya berwarna hitam.
Bonga Ulu adalah jenis yang warna putih hanya di kepalanya, sedang bagian leher dan badan berwarna hitam.
Bonga Lotong Boko’ adalah jenis Bonga yang terdapat warna hitam di punggung.
Bonga Bulan, adalah jenis bonga yang seluruh badannya berwana putih. 
Bonga Sori, adalah jenis bonga yang warna putih hanya dikepala bagian mata. 

Harga Tedong bonga atau kerbau belang, bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah per-ekornya, tergantung dari ukurannya dan warnanya.
Menurut informasi, harga Tedong bonga terbilang mahal karena populasinya yang tergolong langka, dan sulitnya untuk mengembang biakkan kerbau belang ini.

Siomay oh Siomay

Senja telah tiba....  Senja telah tiba.... , saat yang paling tepat buat 'ngganjel' perut nih. Berdiri beberapa saat di depan toko sambil menantikan seseorang yang yang sering berhenti dengan dagangan spesial nya. Yups guys... apalagi kalau bukan si abang siomay hehehe....  

Setiap daerah pasti mempunyai penjaja seperti ini guys dan pasti unik disetiap daerah. Dan guys... yuuuk aku tunjukkan bagaimana si abang siomay di tempatku ini... 

Dalam kondisi padam karena pas mati lampu pun tidak mengurangi para 'pejajan' sejati siomay ini untuk turut bergiliran menusuk setiap 'pentol' demi 'pentol' yang seakan akan memanggil manggil untuk ditusuk tusuk hihihi.....

Dan pengunjung semakin ramai mulai dari bocah ingusan yang super 'mbeling' sampai sang tetuah desa pun ikut meramaikan acara tusuk menusuk pentol ini.

Selasa, 10 Oktober 2017

Golden Age Party di Mata Alumnus

Golden Age ?
50 tahun ?
Setengah abad ?

Tanyakan ke 10 orang yang telah merayakan ulang tahun mereka yang ke 50 tahun, dan kita akan mendapatkan 10 jawaban spontan yang berbeda dengan 10 reaksi berbeda.

"Gak terasa yah....." - merasa masih muda
"Cepet yah....." - gak pengen tua
"Dulu itu....." - hidup dalam kenangan masa muda
"Anak-anak dah gede....." - perasaan lega
"Seandainya dulu....." - penyesalan
"Si anu dah almarhum yah......" - putus asa

"Waktu kita tinggal berapa tahun lagi yah?" - lha kok ?

Dan ide untuk merayakan ulang tahun ke 50 ?

"Gak usah lah"
"Malu ama anak-anak"
"Pesan tempat !!"
"Mo ngundang siapa yah?"

Pro dan kontra, seperti biasa.

Tapi merayakan ulang tahun bersama yang ke 50 ?
Bersama teman-teman sebaya ??
HANYA SATU SUARA YANG TERDENGAR, KAWAN !!!

Selasa, 10 Mei 2016

Khasiat Buah Srikaya

oleh : Witjaksana

Sekitar bulan April-Mei merupakan musim buah srikaya (annona squamosa), tak terkecuali di kota saya, Sumenep, Madura. Buah-buah ini berasal dari kecamatan Bluto yang tidak jauh dari kota Sumenep. 

Info dari teman di Pandaan, Jawa Timur juga demikian, hampir tiap hari berburu srikaya. Mumpung lagi musim katanya. 

Selain di pasar tradisional, banyak pedagang yang menggelar dagangan di jalan poros agar mudah dijangkau pembeli.   Bak gayung bersambut, buah srikaya ini tidak pernah sepi pembeli. Selain karena rasanya yang enak dan manis juga berkhasiat (bermanfaat untuk pengobatan)


Manfaat buah srikaya :