Ngabuburit Unik di Masjid Apung Palu
Masjid yang dibangun di Pantai Talise, Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada 2011 ini, kini menjadi lokasi wisata reliji yang diminati warga Palu dan sekitarnya. Apa lagi, di sore hari, lepas Ashar, masjid seluas 121 meter persegi dengan daya tampung 150 jemaah itu ramai dikunjungi warga. Sebut saja Sholeha, warga Palu yang berkunjung bersama keluarga, tampak berfoto ria di sekitar jembatan menuju masjid, Sabtu (27/7). "Lumayan Kak, untuk foto profil di facebook," ucap dara 21 tahun itu riang.
Masjid terapung kota Palu ini diberi nama Argam Bab Al Rahman itu terdiri dari satu lantai dengan empat menara. Lokasinya hanya berjarak 30 meter dari bibir pantai. Masjid ini tampak eksotis, mengapung di atas air laut dengan dikelilingi pemandangan Teluk Palu. Memang. Selain di Palu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara lebih dulu memiliki Masjid Apung bernama Masjid Al-Alam. Bahkan masjid terapung di Kendari jauh lebih besar. Bedanya, bila di Kendari masjid terapungnya dibiayai Pemprov setempat, masjid terapung di Palu ini dibiayai sendiri oleh Muhammad Hasan Bajamal, pengusaha sukses yang memiliki sejumlah pom bensin di Kota Palu. "Ya, saya sengaja membangun masjid ini untuk mengenang Dato Karma, seorang penyebar agama Islam di Palu pada abad ke-17," tutur Muhammad Hassan.
Berdasarkan cerita masyarakat setempat, Dato Karma datang dari Tanah Minang, Sumatera Barat itu pertama kali menginjakkan kaki di Kampung Lere, tak jauh dari lokasi pembangunan masjid Argam Bab Al Rahman sekarang ini. Nama Dato Karama sendiri sudah diabadikan menjadi nama Sekolah Tinggi Agama Islam di Palu
Masjid yang dibangun di Pantai Talise, Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada 2011 ini, kini menjadi lokasi wisata reliji yang diminati warga Palu dan sekitarnya. Apa lagi, di sore hari, lepas Ashar, masjid seluas 121 meter persegi dengan daya tampung 150 jemaah itu ramai dikunjungi warga. Sebut saja Sholeha, warga Palu yang berkunjung bersama keluarga, tampak berfoto ria di sekitar jembatan menuju masjid, Sabtu (27/7). "Lumayan Kak, untuk foto profil di facebook," ucap dara 21 tahun itu riang.
Masjid terapung kota Palu ini diberi nama Argam Bab Al Rahman itu terdiri dari satu lantai dengan empat menara. Lokasinya hanya berjarak 30 meter dari bibir pantai. Masjid ini tampak eksotis, mengapung di atas air laut dengan dikelilingi pemandangan Teluk Palu. Memang. Selain di Palu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara lebih dulu memiliki Masjid Apung bernama Masjid Al-Alam. Bahkan masjid terapung di Kendari jauh lebih besar. Bedanya, bila di Kendari masjid terapungnya dibiayai Pemprov setempat, masjid terapung di Palu ini dibiayai sendiri oleh Muhammad Hasan Bajamal, pengusaha sukses yang memiliki sejumlah pom bensin di Kota Palu. "Ya, saya sengaja membangun masjid ini untuk mengenang Dato Karma, seorang penyebar agama Islam di Palu pada abad ke-17," tutur Muhammad Hassan.
Berdasarkan cerita masyarakat setempat, Dato Karma datang dari Tanah Minang, Sumatera Barat itu pertama kali menginjakkan kaki di Kampung Lere, tak jauh dari lokasi pembangunan masjid Argam Bab Al Rahman sekarang ini. Nama Dato Karama sendiri sudah diabadikan menjadi nama Sekolah Tinggi Agama Islam di Palu
mantap mas bro
BalasHapusidenya dari masjid apung di laut merah Jeddah-Saudi
Bisa jadi referensi kalo lagi berada di Palu ツ
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus