Jumat, 14 November 2014

The Soldier : Sugeng Harijanto

Memiliki trayek rutin Jember - Banyuwangi menginspirasi penulis untuk mampir ke Genteng, sebuah kota kecil di antara kedua kota ...... yang juga kecil ( bisik-bisik ). Terutama ke beberapa target yang di sinyalir berada di sekitar lokasi.....

Salah satunya : Restu Motor, di sebelah kanan jalan sebelum jembatan dari arah Jember.
Bukan buat beli spare part mobil, cuman pengen tau aja, kayak apa sih yang namanya Sugeng Genteng itu, walaupun udah sering berkomunikasi lewat dumay, dunia maya.

Dasar nggak pernah berjodoh.... dua kali nyempetin, dua kali juga nggak ketemu.....

Penasaran penulis semakin menyeruak ketika ditanya oleh lelaki misterius ini : "Kamarmu nomer piro ?" sesaat setelah check in di sebuah hotel di Banyuwangi.  Alamaaaakkkkk...... di sebuah kamar hotel yang terpencil dan sendirian, ada lelaki asing nanyain nomor kamar ??? Mampus lah awakk....... Yang lebih mengejutkan lagi..... satu dus keripik diantar ke kamar oleh petugas hotel ..... bingkisan selamat datang dari Genteng !! Wow, luar biasa.....

Sugeng Harijanto .....  Kamu itu yang mana sihhhh........

"Kamarmu nomer piro ?" sapaan pertama pada saat pertemuan di Green Leaf Malang, segera menjadi kata sandi kami. Here you are !


Tinggi, ganteng, ramah, murah senyum....... Perfecto !!!

Siapa sangka, pemilik toko spare part di Genteng ini dulu kita kenal sebagai anak yang masuk dalam kategori "berbahaya", sehingga terpaksa menyelesaikan SMA nya di Banyuwangi.

Pria Capricorn kelahiran Genteng, 2 Januari 1968, yang hobbi bersepeda dan naik gunung ini rupanya dah ketagihan hawa Malang, sehingga membuat dia kembali lagi ke kota bunga tersebut untuk melanjutkan pendidikan formal nya di Universitas Merdeka Malang selepas SMA.



Penampilan yang seenaknya sendiri, dengan rambut panjang berekor sampai sepunggung di sebuah sekolah katholik yang sarat dengan peraturan dan etika, sontak berubah ketika lelaki ini mulai memasuki dunia kerja.

Welcome, soldier  !!!

Memacari teman masa kecilnya dari kampung halaman, yang kemudian dinikahinya pada tahun 1997, dilalui tanpa kendala walau sejarah remajanya sempat  tercoret tinta merah.

"Ada masa untuk bermain, dan ada masa untuk bekerja" 


Ayah dari Lady Maria dan Glen Mario ini, telah mampu membawa anak-anak remajanya ke sekolah terbaik di daerahnya, memberikan rasa aman kepada anak istrinya, dan menghantarkan keluarganya sampai hari ini......

Keep fighting, buddy......

Perjuangan belum selesai !!

We love you, We support you........




"Bekerjakeraslah, anak muda, untuk bekal di masa mendatang"
( Sugeng Harijanto )










4 komentar:

  1. Best story Buddy... Tibak ne Nuakallll yooo biyen ne qqqq :-)

    BalasHapus
  2. dah ganti nama yah ? wkwkwkwkwk......

    BalasHapus
  3. Wakwkwkw ora patio....,puinter eh seng nulis yoooo

    BalasHapus
  4. Sing nulis naskah ciamik genk.... pas mengena. ayo mana komen teman2 yang lain.

    BalasHapus