Jumat, 26 Desember 2014

The Soldier, HOGIN The Simple Man

Selepas dhuhur seusai makan siang. Panas tidak terlalu terik, cenderung mendung malah. Sudah tercium aroma sebentar lagi bakal turun hujan. Di salah satu deretan ruko di kawasan Comboran tampak sosok pria sedang sibuk melayani pembeli. Memakai t-shirt putih dan celana jins. Perawakannya tergolong tinggi untuk ukuran orang Indonesia, namun tidak diimbangi dengan berat yang proporsional. Lalu ?  Ya tentu saja kurus dooong... He... he... he... peace man !


Di sebelahnya, seorang wanita yang masih cukup ayu untuk usianya sedang asyik menulis nota. Penampilannya terbilang sederhana, sama seperti pria disebelahnya. Perawakannya seperti wanita Indonesia umumnya, nggak tinggi-tinggi amat. Jadi ? Ya kalau dibandingkan dengan pria disebelahnya jadinya kelihatan imut. Tunggu... tunggu... Sebenarnya ada apa dengan mereka ? Memangnya kenapa ?  Gimana, percaya nggak kalau mereka itu pasangan suami istri  ?  Hayooo... 

Nah, itulah luar biasanya seorang HERY GUNAWAN HOGIN dan LANIWATI. Dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka berdua mengikat janji setia. Janji  yang dijalin dan dipupuk sejak duduk di bangku sekolah. Ya... Mereka dulunya adalah teman satu sekolah di Santa Maria Malang ! Super sekali, mengutip golden word pak Mario. 


Toko spareparts sepeda motor SUMBERMAS. Sebuah toko yang dirintis dari nol. Toko yang tidak bermodalkan “sim salabim” , namun dibangun dari kemauan, ketelatenan dan kerja keras. Dan itu sudah dibuktikan laki-laki bersodiak Leo yang ramah, rendah hati dan suka humor ini.

Duduk bersebelahan denganku di kursi plastik di teras toko. Sambil masih menikmati rokoknya, papa dari Kevin Yulianto Gunawan dan Katrina Yohana Gunawan ini mengisahkan. Betapa susahnya pada waktu awal toko dibuka. Hari hari dilalui dengan sepinya pembeli. Apalagi sang istri sedang mengandung anak pertama. 

Banyak kebutuhan yang diperlukan untuk kesehatan ibu dan si jabang bayi. Sungguh sebuah kondisi yang sulit. Aku diam tercenung. Aku bisa memahami dan juga merasakan betapa susahnya kondisi yang demikian itu. Aku, kamu, kita semua tentu pernah mengalami kondisi yang serupa. Keep fighting, man... Don’t give up !



Berkat ketelatenan dan kegigihannya. Semangatnya yang pantang menyerah. Buah keberhasilan diraihnya. Dewi Fortuna datang menghampiri. Tokonya mulai dikenal orang. Jasa colter seker (piston) nya dicari. Penjualan spareparts bersinergi dengan jasa bubut/colter. Tidak perlu iklan. Tidak perlu pasang banner. Cukup berbekal “getok tular” toko ini menjadi jujugan orang-orang yang membutuhkan jasa bubut maupun onderdil. Pohon itu kini telah berbuah. Tinggal menjaga dan merawatnya agar senantiasa berbuah manis.

Keep the spirit buddy. You are the real soldier

“jadilah orang seperti botol kosong yang bisa menyerap  pengetahuan sebanyak banyaknya” ~ Hogin

1 komentar: