Rabu, 30 Desember 2015

My Diary : BERANI MENGAMBIL KEPUTUSAN

Seorang petani mempekerjakan seorang pria dan memintanya memotong kayu. Sebelum siang, petani itu pergi untuk melihat bagaimana dia bekerja. Ia terkejut karena semua kayu sudah terpotong dengan baik dan cepat.

Hari berikutnya, 
petani itu memberitahu agar dia menumpuk kayu-kayu itu di gudang

Pekerjaan ini menuntut banyak tenaga dan petani itu menduga ia pasti tidak akan mengerjakannya secepat hari kemarin. Tetapi nyatanya, sebelum sore tiba tugas itu sudah di selesaikannya dengan rapi.

Senin, 28 Desember 2015

Pojok Bunda : N A N A S


Siapa yang nggak kenal nanas sih ?

Buah yang menjengkelkan

Mata-mata nya yang nggak cuman dua
Mahkota nya yang tajam
Kulitnya yang kasar....
kadang rasanya juga nggak layak buat sebuah "perjuangan" untuk mempersiapkannya menjadi hidangan.

Uasssseeeeemmmmm.....

Tapi kalo dah ketemu yang manis, sebut aja nanas dari sebuah kabupaten di Jawa Barat, Subang, hmmmmm....... dibelain dahhh.....

Masukin kulkas, dibuat smoothie, juice, selai, wowwwww.............

Terlepas dari masam tidaknya buah yang satu ini, sobat, nanas memang layak dikonsumsi lho....

Rabu, 16 Desember 2015

My Diary : What Am I ?

Suasana di sebuah sudut kantor pada suatu siang di akhir bulan,
di sudut marketing department,

sudut yang paling stress,
paling sibuk,
paling berisik,
paling kumuh,
sekaligus paling dihormati karena di sinilah ujung tombak sebuah perusahaan.

Nggak bisa diingkari lagi
Sebaik apapun program nya
Setajam apapun perencanaannya
Secanggih apapun produknya

Tanpa bagian yang satu ini
Sebuah industri nggak akan berjalan lama, sobat

Diakui apa nggak
Pemasaran, atau marketing ini,
Dengan segala strategi dan kreativitasnya
Adalah penentu keberhasilan sebuah perusahaan

Sebut saja Blackberry
Begitu kental dalam ingatan ini ketika pertama kali Blackberry Messanger diluncurkan, kawan !

Nggak perlu pulsa !
Bisa kirim foto !
Bisa kirim lagu !
Bisa kirim gambar !
Bisa.... bisa... bisa.....

Senin, 14 Desember 2015

Wisata Rakyat Bogor

Kembali ke kota yang nempel ama ibukota negara ini, penulis dibuat makin penasaran dengan gaya hidup masyarakat nya.

Buat sebagian penduduk Bogor, menghabiskan jutaan rupiah sepulang kerja untuk kembali lagi di malam itu, nggak perlu dilakukan pada saat Saturday Night lhooo..... Setiap malam pun bisa !

Sementara bagi sebagian lainnya, para pelanggan ribuan angkot yang ada di sana, gaya hidup itu mungkin hanya mimpi, sobat. Namun mereka pun hidup berdampingan dengan rukun !

Berangkat dari sebongkah keingintahuan, dalam satu kesempatan, dengan sengaja melewatkan fasilitas breakfast dari hotel, penulis pun melangkah ke dalamnya, sobat !

Dan penjaja kaki lima di terminal sebelah hotel pun menjadi tujuan pertama !

Senin, 07 Desember 2015

POJOK BUNDA : Granula, Sarapan Sehat Usia Rawan

Berawal dari rekomendasi seorang kawan pasca serangan jantung beberapa waktu lalu, makanan berserat tinggi yang rendah kalori dan rendah lemak pun menjadi incaran, sobat.

Beberapa branded makanan serupa pun dilirik, dan penulis pun jatuh hati pada granula, sejenis sereal yang kaya dengan aneka jenis kacang-kacangan.

Di balik kontroversinya karena kadang dicampur dengan coklat atau pemanis yang kita tahu, tinggi kalori itu, ternyata granula pun mudah dibuat sesuai selera kita lhoooo......

Hindari aja bahan-bahan yang tabu tadi, dan sarapan sehat pun siap dinikmati tanpa perlu menunggu Food Festival atau penjaja makanan spesial ini

Yuuukkkk......
kita coba bareng !!

Jumat, 04 Desember 2015

The Soldier : AGNES ELMI IDAJATI



Beberapa kali kesempatan, sekian kali itu pula penulis melewatkan saran beberapa kawan untuk bertemu dengan sohib kita yang satu ini, AGNES ELMI.

Tanpa perlu mencari alasan kesibukan, seribu rasa bersalah menerobos masuk, sobat.

Bogor memang bukan sebuah kota tujuan untuk sebagian besar kita, karena berada di antara dua kota besar, Jakarta dan Bandung.
Tapi di sana ada Sang Soldier !!


Alhasil... 

Setelah sempat menunda pertemuan yang sudah disepakati pada suatu malam di bulan Oktober yang panas... 

Di hari berikutnya, selepas kesibukan lain yang menggunung, sedikit mengambil resiko dirasani elek, penulis mengundang nya di malam hari, ketika sebagian besar orang sudah berada di kamar mereka masing-masing, siap untuk meluncur ke dunia lain..... :)

Rabu, 02 Desember 2015

Pojok Pustaka : Pria itu Meludahi Buddha


Dikisahkan ulang oleh : Didik Setiabudi
( nyanabhadra)

Suatu hari,
Buddha sedang duduk santai berbincang-bincang dengan beberapa muridnya, bercakap-cakap sambil menikmati rimbunnya teduh di bawah pohon. 

Terlihat dari jauh ada seorang pria asing berjalan menuju arahnya.
Setibanya di hadapan Buddha, tanpa menguncapkan sepatah katapun dia langsung meludahi wajah Buddha.

Suasana tiba-tiba sunyi-senyap, Buddha spontan menarik jubah bagian bawahnya untuk membersihkan wajahnya, lalu bertanya,

“Lalu, apa yang ingin engkau sampaikan?” 

Beberapa bhante yang berada disamping Buddha kontan bereaksi keras. 
Bhante Ananda langsung angkat bicara,

“Ini benar-benar keterlaluan, kita tidak boleh membiarkannya. 
Dia harus dihukum, jika dibiarkan maka, nanti semua orang akan melakukan hal serupa lagi!”

Senin, 30 November 2015

Si Jerawut Arbanat

Guys, bagi pecinta jajanan tradisional wajib merasakan legitnya makanan ini. Disajikan dalam warna Pink atau agak Oranye. Rasanya cukup manis dan lengket karena kandungan gulanya cukup banyak. Ya itulah Arbanat, guys. 

Orang-orang suka menyebutnya Arum Manis. Penjualnya biasanya bapak-bapak yang sudah tua, sederhana, dan mengenakan topi bundar dari anyaman rotan atau berbahan kain berwarna hitam. 

Jajanan tradisional ini rupanya masih bertahan dan cukup digemari meski pasar makanan modern kian membanjiri disana sini. 



Bapak-bapak penjual Arbanat ini akan membawa semacam kaleng krupuk dalam posisi horisontal dengan dua wadah, satu wadah untuk Arbanatnya, dan satu wadah lagi untuk tempat uang.

Untuk menarik pembeli, sambil berjalan mengitari kampung, Bapak penjual ini akan memainkan alat musik semacam Rebab dengan bunyi yang biasanya cuma asbun 'asal bunyi', berbeda dengan Rebab yang asli. 

Alat musik ini pun hanya dibuat dari kayu yang asal-asalan, kaleng bekas untuk resonansi suaranya, senar yang mungkin dari kawat kecil, serta alat gesek. Bunyinya cukup nyaring, sehingga dari jarak cukup jauh bisa terdengar.

Jumat, 27 November 2015

The Soldier : SANDRA SARAH


Mendengar namanya dari seorang teman untuk pertama kalinya setelah puluhan tahun...

Ingatan penulis segera menyambar gambaran tentang seorang gadis yang nggak terlalu tinggi, putih, ayu, namun dominan di kelas, seorang bintang kelas selama tiga tahun menjadi keluarga besar SMAK St Maria Langsep, Malang ini.

Sandra Sarah

Siapa yang bisa lupa akan sosok yang satu ini, sobat ?

Ramah, bersahabat, periang, penuh ide

Nggak pernah menolak untuk berbagi ilmu...
Bahkan nggak bisa menolak meminjamkan bukunya walau besok mo ulangan !

Astaga !
Kemana aja dia selama ini ?

Rabu, 25 November 2015

My Sharing : Memulai Dari Yang Kecil

Inspiration Sharing dari Didik Setiabudi

Dalam satu kesempatan, menghabiskan waktu bareng Gobin Vashdev, seorang motivator , di sebuah pojok pulau Dewata,  meninggalkan kesan yang mendalam, sobat.

Kesan itulah yang membuat jemari ini bergerak untuk mengikutinya di dalam dunia maya.

Dan sebuah tulisannya sungguh menginspirasi, membuatku nggak bisa berdiam diri dan tidak berbagi kepada sesama alumnus.

Berikut adalah tulisan arek Suroboyo ini.

Semoga bermanfaat.

Senin, 23 November 2015

Pojok Bunda : Satu Resep Dua Sambal


Oleh Lilik Noviani


Bagi sebagian orang akan merasa belum makan kalo gak ditemani sambel
Nah, mumpung cabe lagi murmer nih...yuukkk cabeholic
Kita bikin sambal buat dopping... buat menambah selera makan

Untuk resep yang pertama basicnya seperti sambel goreng kentang, cuman ada sedikit modifikasi diresepnya. Ada sedikit  tambahan saos tiram dan minyak ikan, karena ada sebagian teman- teman kita yang kurang suka/alergi terasi.


Sambal goreng Chef Hadiyatma


Bahan

*100 gr  cabe merah keriting
*5 buah cabe rawit merah
*1 buah tomat segar
*50 gr bawang merah
*2 siung bawang putih
*1 sdm saus tiram
*1 sdm minyak ikan
*1 sdt gula pasir dan garam
*2 lbr daun jeruk
*1 sdt penyedap rasa( optional)

Jangan lupa minyak sayur untuk menumis. 
Gimana... sudah siap semua bahannya ? Langsung aja yuk 'ntar keburu lapar...

Jumat, 20 November 2015

The Soldier : DJULIATIE SUTRISNO


Belanja online.
Kayaknya semua bisnis dah mengarah ke sana deh.


Buat kita-kita yang nggak suka window shopping, fasilitas belanja online menjadi favourite, kawan.


Mulai dari barang-barang mewah sampai tusuk gigi ada di sana, baik yang berasal dari negara antah berantah sampai yang, ternyata, ada di kampung tetangga !
 
Tinggal searching aja di browser kita, undangan untuk sekedar meng klik website mereka pun nggak memerlukan effort lebih untuk menerimanya lho.....


Toko online marak di dunia yang satu ini.

Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan,
Fasilitas bayar di tempat, penukaran barang, pengiriman super cepat... biiiuhhhhh.......
Bayarnya pun cukup tinggal main jemari !
Belum gajian ? Kartu kredit memberikan banyak sekali kemudahan !

Rabu, 18 November 2015

Kue Bulan - Budaya Leluhur Yang Terlupakan

Kue bulan ?
Mooncake ?
Wowwww.... ada resep baru nih ??
Perlu dicoba dong.....

Guys.... sorry dah mengecewakan yah.... Soalnya ini bukan tentang kue nya. Ini tentang budaya leluhur salah satu suku di tanah air, suku Tionghoa.


Satu hari,  Minggu, 27 September 2015.

Nggak banyak yang tahu, kalau malam itu, bulan purnama sedang berada di puncaknya, sahabat !
Bulan purnama paling besar dan paling terang sepanjang tahun lhoooo.....

Malam di mana saudara kita dari suku Tionghoa merayakan Mooncake Festival !

Di negaranya, hari Raya Zhong Qiu {Hok Kian : Tiong Ciu} ini, disebut juga sebagai Perayaan Pertengahan Musim Gugur, karena dirayakan pada pertengahan musim gugur, di mana saat ini para petani  merayakan hasil panen yang berlimpah.


Masih kental ingatan ini ke momentum perayaan itu puluhan tahun lalu. Ketika seluruh keluarga besar kakek berkumpul di bawah terang nya purnama, sobat.

Senin, 16 November 2015

Menjemput Sunset @ Alun Alun Tugu


Setelah tempo hari kita “uklam-uklam” alias jalan-jalan ke Alun Alun Malang dengan wajah barunya http://sanmar86malang.blogspot.co.id/2015/10/alun-alun-malang-new-icon.html, sekarang gantian kita jalan-jalan ke Alun Alun Tugu. 

Alun Alun Tugu atau kerap disebut juga Alun Alun Bundar nggak jauh kok tempatnya dari Alun Alun Malang. Naik motor cuman sekitar lima menit. Cukup dekat kan ?




Alun Alun Tugu ini letaknya cukup strategis. Disamping letaknya yang berada di tengah kota juga berdekatan dengan stasiun KA. Kotabaru dan bersebelahan dengan gedung pemerintahan dan sekolah. 


Tepat di sebelah selatan berdiri megah gedung Balaikota Malang, hotel Splendid Inn. 
Lantas disebelah barat adalah hotel Tugu (bangunan baru, dahulu rumah tinggal). Aula SKODAM. SMAN 1, 3, dan 4 (dahulu HBS/AMS) berada disebelah utaranya, serta gedung DPRD (bangunan baru, dahulu rumah tinggal).

Jumat, 13 November 2015

The Soldier : HERLAMBANG Hok Lay

Jember ?


Biuuhhhh..... bukan kota asing buat penulis, sobat. Secara berkala, kota yang masuk ke dalam kategori Hot Prospectus ini ada di dalam buku agenda.

"Mampiro ke Hok Lay !" saran beberapa sahabat alumni


Nama itu nggak asing dehhhh..... Congratulation, buddy !! Nggak banyak nama yang masih diingat lho..... apalagi dengan nama lain mu : HERLAMBANG. Anak IPS, lagi !

Sosok remaja putra bercelana seragam abu-abu tergambar dengan jelas dalam memory ini, sobat. Gaya bicaranya, bahasa tubuhnya, ekspresi wajahnya, bahkan senyumannya !


Herlambang, duduk nomor 4 dari kiri


Tapi apa masih tetap sama seperti tiga puluh tahun lalu yah?


Nggak pernah ada kesempatan untuk bertemu dengan lelaki yang satu ini, kawan, bahkan setelah puluhan kali berkunjung ke kotanya.

Sampai satu kali.......
Tiba-tiba saja sosoknya muncul, hanya sejauh jabatan tangan !



Herlambang alias Hok Lay !


Dan penulis pun terkesima beberapa detik
Dia masih Herlambang yang dulu, kawan !
Walau tampak jauh lebih dewasa, tentu saja
Kelelahan tergores jelas di raut wajahnya

Perjalanan panjang yang dilaluinya bersama sang waktu, mampu menghapus ingatan akan kenakalan masa remajanya.

Keringat yang tercurah
Air mata yang tertumpah
Seakan terkubur 
bersama raga perempuan yang mempertaruhkan nyawa nya 
demi putri tunggal mereka

Yahh...... Pengusaha kota kecil ini setia mendampingi kekasih nya melewati hari-hari terberatnya, sobat

Berada di sisinya
Mendekap nya erat di dalam perjuangan nya melawan sang penyakit
Mengusahakan segala cara demi ceria dan tawanya
Sampai akhirnya Sang Pemberi Hidup lah yang berkuasa

Sakit ? Kehilangan ? Terluka ?
Sudah pasti !

Tapi lelaki ini nggak berdiam diri, guys !

Hari-hari berikutnya masih menanti
Mentari masih tetap setia menyapa
Setiap pagi, tanpa bosan dan lelah

Nggak ada alasan lagi untuk tetap meratap !
Bangkit lagi !
Berdiri lagi !
Melangkah lagi !
Bersama sang buah hati .....


Soldier,

Hidup memang tidak pernah mudah
Setiap langkah yang diambil
Adalah penentu masa depan
Dan setiap jejak yang terukir
Bagaikan bait-bait sebuah pembelajaran
Bukan sebuah keputusan yang mudah
namun cinta dan tanggungjawab memantapkan pilihannya
  
The life must go on
Cause the future is there


Kehidupan terus berjalan
Karena ada masa depan di sana


Tetap bangkit, sahabat
Never ever give up

We love you
We support you

Rabu, 11 November 2015

My Diary : HELICOPTER VIEW

Jam 5 sore
Jam yang ditunggu semua karyawan di gedung bertingkat
Time to go  home !

Dan memang harus segera pulang, karena sebentar lagi, seluruh system electricity akan shut down. Lampu akan dimatikan, AC juga. Elevator pun akan berhenti beroperasi.

Hanya lantai tertentu yang akan tetap menyala, lantai dasar tempat nongkrong para penghuni siang gedung itu, karena adanya cafe 24 jam di sana, untuk mereka yang harus menyelesaikan pekerjaannya.

Dari lantai tertinggi, penulis menerima pesan di mobile nya, dari seorang kawan di lantai 3 gedung tersebut.

"Depan masih macet. 
Gak bergerak sama sekali. Padahal nanti ada janji bisnis. Bisa kehilangan proyek nih"
 
Macet ?
Sontak penulis melongok ke luar jendela.

Hmmmmm......
memang macet sih, tapi cuman beberapa meter aja kok. Ada sedikit kecelakaan di dekat tikungan. Setelah itu, lancar jaya!

Senin, 09 November 2015

Taman Kota Waduk Pluit Jakarta

Oleh : Didik Setiabudi

Rabu merah di bulan Oktober yang panas.......

Guru-guru sekolah libur,  anak-anak libur  dan juga semua rutinitas kegiatan hari ini. Passssss bangettttt.... 
Waktunya memanjakan diri dengan kembali menjadi anak remaja berseragam abu - abu putih dengan sepeda nya. Dan ngluyurisasi pun digelar ! 

Bersama seorang teman, kami pun membelah kota Jakarta. 
Hampir dua jam tersengat sinar matahari metropolitan tidak membuat kami berbalik arah.

Memuaskan rasa penasaran kami akan sebuah lokasi yang ramai dibicarakan media pasca penggusuran rumah-rumah di Kampung Pulo, kami pun meluncur ke lokasi.


TAMAN WADUK PLUIT,  
"Si Cantik" yang Bau Idola Warga Penjaringan

Itulah julukan yang diberikan oleh salah satu media nasional kita
Sebuah lokasi yang nggak pernah dilirik sebelumnya, sobat, mengingat kumuhnya lokasi ini sebelum bebebah, bukti nyata kepemimpinan yang baru.

Jumat, 06 November 2015

The Soldier : OEI YUN FIN


Sekelebat sosok seorang gadis anggun lewat dihadapanku... 

Sosok yang asing, 
namun kutahu sesama alumni Sanmar'86.

Selain kulitnya yang putih ternyata, 
rupawan pula parasnya.. 

Belakangan baru kutahu, 
Oei Yun Fin namanya. 
Cukup singkat namun gampang diingat. 

Setelah kenal, 
baru  tahu kalau si rupawan ini selain baik hati, 
ramah juga jauh dari sifat sombong, 
memel guyonnya 
dan selalu riang pembawaannya.

Menyelesaikan kuliahnya di Peternakan Universitas Brawijaya lewat jalur prestasi, atau PMDK, di jamannya dulu, wanita ini mengaku "nggak sengaja", karena dimulai dari jurus "coba-coba"

Gak sengojo milih jurusan iku..."  

Rabu, 04 November 2015

Sebuah Warisan Generasi Sanmarita

Terinspirasi oleh : Didik Setiabudi

Sebuah tayangan televisi dari salah satu merk susu kental manis ternama akhir - akhir ini, menarik perhatian penulis.

Dibuka dengan adegan seorang nenek yang meminta bantuan cucu nya untuk melakukan sesuatu di gadget nya, yang diakhiri dengan lirikan nakal sang cucu : "Gitu aja nggak bisa"

Membuat para penonton pun tersenyum.
Bahkan mungkin juga beberapa dari kita ya guys......

Anak-anak sekarang jauh lebih memahami internet dibandingkan generasi sebelumnya lho.....
Beberapa bayi diperkenalkan dengan gadget bahkan sebelum mereka belajar jalan !!

Nggak heran, mereka "lebih dekat" dengan perangkat yang satu ini dibandingkan dengan orang-orang di sekitar mereka, bahkan dengan orang tua mereka. Mereka belajar menulis, berhitung, berpikir, bahkan berlari dengan teknologi yang satu ini.

"Sambil bermain," kilah salah satu pencipta permainan di dunia itu.
Tanpa merepotkan orang tua nya, tentu saja, gadget merupakan solusi bagi setiap keluarga muda yang nggak rela waktu mereka disita oleh sang buah hati dengan menemani mereka bermain.

Senin, 02 November 2015

SUROBOYO - The Rising Star

SURABAYA - kota kedua terbesar di Indonesia setelah Jakarta.

Cak dan Ning SUROBOYO
Ikan Sura dan Buaya
Wayang kulit nya
Mesjid Agung nya
Jajanan pasarnya

Budaya Jawa nan agung
Keharmonisan dengan sesama
Sungguh terpelihara dengan sempurna dari generasi ke generasi di kota ini, sobat

Globalisasi boleh masuk
Liberalisme boleh menyerang
Tapi arek-arek Suroboyo dengan tekad bulatnya yang melegenda, sanggup memagari kampung halamannya.

Nggak heran,  mencari tujuan makan di kota ini bareng masyarakat international ( kalo nggak bisa dibilang bule ), bukan lah merupakan sebuah tugas ringan, kawan.

Rabu, 28 Oktober 2015

Ngguyu @ International Airport

Pernahkah kamu mengalami suatu kejadian di mana saat itu terasa sangat memalukan tetapi setelah berlalunya waktu, maka kejadian itu menjadi pengalaman yang menggelikan?

Seperti misalnya : tahun 85-an pas jaman SMA waktu kamu mau apel ke cewek yang kamu
taksir...

Ehhh... di depan rumah ada bapak yang kaos singletan sedang nyuci mobil sambil cekeran alias ga pake sandal...

Dengan sok yakinnya kamu yang masih duduk di atas sepeda motor berpikir dia sopir cewekmu & bertanya
“ Pak Khamid....nonikmu ada?”

Waktu cewekmu keluar ...eeehh... dia pamit ke
Bapak itu : “Papa...eike keluar dulu sama si Boy ya?”

Atau … kalau zaman sekarang... kemungkinan malah kamu-kamu yang lagi nyuci mobil dan disangka sopir oleh calon menantumu...(khan sudah pada era mau jadi camer sekarang??? )

Senin, 26 Oktober 2015

The Exotic Red Island

Minggu 13 September 2015, sekitar jam 6 pagi di saat mentari pagi menyapa dengan sinarnya yang lembut lagi hangat. Sekitar 500 an goweser se-Jawa Timur memulai petualangan menelusuri kawasan Pulau Merah atau yg lebih dikenal dengan Red Island.

Di kawasan Banyuwangi bagian Selatan, memang bertaburan banyak pantai. AÏ‘É‘ pantai Plengkung yang sudah melegenda sebagai surganya para surfer sedunia. AÏ‘É‘ lagi pantai Grajagan, lantas pantai Lampon, Wedi Ireng  maupun Teluk Ijo atau Green Bay.

Namun dari kesemuanya, Red Island lebih banyak dikunjungi wisman maupun lokal karena aksesnya lebih mudah dicapai. Setiap tahum pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga rutin mengadakan lomba surfing berkelas internasional.

Jumat, 23 Oktober 2015

The Soldier : INDRI KRISTINAWATI


INDRI KRISTINAWATI

Begitulah nama lengkap perempuan kelahiran Malang ini.
Cukup dengan panggilan Indri, sebagian dari kita memanggilnya. Sosok yang hampir dikatakan pendiam, sederhana dan baik hati.

Saking pendiamnya, nggak banyak yang bisa penulis ketahui tentang sosok yang satu ini, walau berkali-kali kesempatan datang untuk berbicara banyak ( atau kudu belajar jebakan batman nih ? hehehehehe...... )

Anyway, bekerjasama dengan nya dalam satu kesempatan ngegarap even yang ditunggu ratusan orang, benar-benar meninggalkan kesan yang mendalam lhoooo.....


Reuni Sanmar 2014 lalu....

Yahhh......Di sanalah kami bekerjasama dan menghabiskan banyak waktu bareng wanita mungil ini.

Walau bukan satu-satunya acara kebersamaan alumni yang tergelar sampai sejauh ini,
mungkin tidak banyak yang tahu bahwa wanita sederhana ini adalah salah satu orang yang mensukseskan acara kita itu, sobat.

Bahkan pemilihan tempat, acara, sampai ke tema, adalah hasil pemikirannya !

Rabu, 21 Oktober 2015

My Diary : For The Best Me

Dengan alasan keseimbangan, alam selalu menyediakan lawan untuk segala sesuatu, sobat.

Positif dan negatif.
Gelap dan terang
Hitam dan putih
Pagi dan malam

Dan karena hidup adalah pilihan,
semua tergantung pada kita dehhhh....

Mo milih kerja di malam hari dan tidur di siang hari, semua itu adalah hak masing-masing kita kan?!

Memilih untuk menjadi berkat atau menjadi kutuk bagi orang lain, memilih untuk dicintai atau dibenci, itupun keputusan kita.

Bahkan memilih untuk menjadi diri sendiri atau memilih untuk menjadi apa yang diinginkan orang lain, nggak ada yang salah.

Apapun pilihan kita, tentu saja, ada konsekuensi nya.

Senin, 19 Oktober 2015

Alun Alun Malang - The New Icon

Beberapa tahun lalu, sebelum direnovasi, alun alun kota Malang kondisinya seperti alun alun pada umumnya. Tidak menampakkan sesuatu yang spesial disamping banyaknya penjaja kaki lima disana sini. 

Mungkin bagi kita masyarakat kota Malang hanya melirik sesekali kala kita melintasinya pada saat itu. 

Bahkan nggak terbesit sama sekali mau mencoba untuk "mampir" sekedar bersantai atau pun jalan jalan cari angin disana.  Perasaan negatif yang muncul karena sudah kebayang di pikiran kita suatu pemandangan yang "sumpek", kumuh dan penuh PKL dimana mana.  


Belum lagi rasa aman yang kita khawatirkan. Pokoknya nggak nyaman dah.... berada disana.  Hanya beberapa keluarga saja yang mau kesana sambil membawa anak anak mereka bermain disana.

Mungkin dari segi ekonomi bagi mereka ini sangatlah murah alias free,  tapi tanpa ada rasa nyaman, asal si kecil bisa tertawa gembira sudah cukup lah bagi mereka.  Seperti layaknya hukum ekonomi yang menyebutkan bahwa sesuatu yang murah pasti lah nggak menjamin kenyaman. Betul tidak, guys? Dan itu nampak pada gambaran alun alun Malang pada saat itu.  

Alun-alun Malang sebenarnya telah beberapa kali mengalami pembenahan, namun sifatnya "tambal sulam" alias dipoles sehingga tidak menampakkan "wajah baru" yang signifikan. "Perubahan.....".  Yes perubahan alias "face off" harus yang perlu dilakukan. 

Jumat, 16 Oktober 2015

The Soldier : BOEDI HARTONO

Selalu hadir di setiap agenda kumpul poro konco !

Itulah kesan pertama penulis tentang lelaki yang satu ini, sobat

Nggak perduli dari golongan mana,
kayaknya nggak pernah ada moment tanpa kehadirannya.

Apalagi kalau ada sahabat dari jauh, dia akan siap meluncur !

Beberapa kali kesempatan terlewat begitu saja untuk lebih mengenal lelaki yang satu ini, sobat, membuat setan kecil bernama penasaran itu kembali mengintip. Siapa sih dia ?

Pendiam ?
Nggak juga sih....

Atau mungkin semacam mesin diesel yang panasnya lama yah?
Bukan pintu yang nggak bakal ada suaranya kalau nggak akan diketuk kan ?! hehehehehe..... Peace, bro....................


Melirik album masa mudanya dulu pun, nggak mampu membuat penulis ingat tentang pemilik usaha ini, kawan.

Anyway, sedikit menghibur diri, penulis pun memutuskan untuk nggak perlu mencari tahu Who He Was, tapi justru Who He Is.

Dan jebakan batman pun dipasang.
Membuat decakan kekaguman pun keluar dari mulut ini, sobat

BOEDIHARTONO

Menghabiskan hari-harinya di kota Malang bersama sang belahan nyawanya, keluarga yang dibangun belasan  tahun ini benar-benar di nakhodai oleh seseorang yang bekomitmen tinggi, guys !

Bukan sebuah situasi yang mudah, sobat, ketika impian membangun sebuah keluarga utuh yang dimeriahkan oleh celotehan anak-anak, harus terkubur bersama dengan sang waktu, entah sampai kapan.

Yahhhh......

Hanya lelaki yang bertanggungjawab, jujur, setia dan tulus saja lah yang dapat menerima keadaan ini, kawan, dan beruntunglah kita karena memiliki seorang BOEDI HARTONO.

Soldier,

Mempertahankan sebuah prinsip di antara hingar bingarnya sebuah eksistensi diri yang dikumandangkan, bukanlah sesuatu yang mudah.

Beberapa nasihat yang tampaknya layak dipertimbangkan pun kadang mampu membelokkan arah.

Ketegaran hati lah yang mampu mengembalikan arah kemudi
Kebulatan tekad lah yang sanggup menciptakan  surgawi ini

Luar biasa !!


Keep fighting, buddy
we love you
and we always support you


Rabu, 14 Oktober 2015

Pelajaran Sebuah Kesenangan

Memiliki hobby nge gowes sedari masa remaja dulu, ternyata mengajari penulis banyak hal, sobat.

Walau dulu terkesan urakan, suka kluyuran, nggak pernah belajar.......
Pokok yang jelek-jelek dehhhh......
Hari ini, setelah puluhan tahun, kerasa banget manfaatnya.

Temen baru, jelas !
Temen lama yang jadi akrab, banyak !
Sahabat yang jadi saudara, apalagi !!
Benar-benar hobby yang amat bermanfaat lho guys.....

Mengutip katanya wong pinter, yang nggak disangkal lagi, adalah manfaat buat kesehatan, sobat.

Mengurangi sakit punggung, karena posisi bersepeda dan gerakan kedua kaki ketika mengayuh sepeda itu dapat menstimulasi otot punggung bawah

Mengecilkan lingkar pinggang

Mengurangi resiko terkena serangan jantung sampai dengan 50%

Melatih otot dan persendian

Mengurangi berat badan

Melancarkan system pencernaan

Melatih koordinasi tubuh, pada saat memegang stang dan menyeimbangkan tubuh


Sedikit lebih "dalem", kesehatan mental !

Senin, 12 Oktober 2015

Pulau Penyu - Tanjung Benoa

Seaturtle Conservation Island

Ada satu tempat wisata di pulau Bali yang menggelitik benak saya... alias bikin penasaran. Pulau Penyu namanya. Menilik namanya memang nggak ada yang aneh, biasa saja. Sebuah pulau dengan habitat binatang yang bernama penyu. That’s all... 

Namun yang membuat pikiran saya melayang jauh hingga ke bulan J ... adalah “seperti apa sih tempatnya ?”

Ketika pertama kali mendengar namanya, pikiran saya langsung teringat dengan pantai Sukamade. 

Ya, sebuah pantai yang cukup indah yang dipergunakan sebagai konservasi serta tempat melepas “tukik” (anak penyu) ke laut lepas. Disamping itu juga sebagai tempat “pendaratan” penyu untuk bertelur. 

Nah, gambaran saya tentang Pulau Penyu akhirnya nggak jauh dari tempat ini. 
seaturtle.or.id                                          

Saya malah sempat berimajinasi, sebuah pulau yang pantainya penuh dengan penyu yang berenang hilir mudik.... dan pengunjung bisa dengan bebas “bergaul” dengan kawanan penyu itu.  So sweet, kan... ?

Rabu, 07 Oktober 2015

Forever Young Sanmarita

Memang kalau sudah dirindukan untuk bisa bertemu dengan para sahabat lama dan itu terlaksana adalah merupakan suatu kebahagian yang ternilai harganya.  Apalagi itu adalah sahabat kita. 

Pasti terbayang dalam benak kita seperti apa sih sahabatku nanti bila aku bertemu dengannya

Apakah masih tetap atau malah bikin "pangling" karena sudah berubah menjadi "umel" alias sedikit montok ? Apakah dia juga masih mengenal saya....?  Ahh.... Biarlah saat bertemu nanti kita lihat bagaimana sih dia

Ponsel terus digenggaman sesekali terus memantau sahabat sahabat yang juga sedang meluncur ke lokasi. Masuk satu kabar, "Sudah meluncur ke TKP"   Berita yang satunya lagi, "OTW subuh karena ada sedikit urusan luar kota"  

Dan bro kita ini berharap nantinya bisa bergabung siang ini di lokasi yang telah kami tentukan... walau akhirnya sahabatku ini gagal bergabung.
".....Macet reeek di Batu" keluh Hokgin  di chatting group.
Okey guys ..."Ora opo opo,  hati hati di jalan..." kami mencoba menghiburnya agar tidak terlalu kecewa.

Senin, 05 Oktober 2015

Gowes @ Taman Nasional Baluran - The Africa Van Java

Minggu pagi yang cerah dengan sedikit dingin serta kabut tipis menyertai start bersepeda jelajah wisata di Taman Nasional Baluran. Taman Nasional yang terletak di 2 kabupaten Situbondo dan kota paling ujung di pulau Jawa, Banyuwangi. 






Tepat jam 6 pagi setelah matahari terbit sekitar 700 goweser diberangkatkan. Route yang akan dilalui sejauh 35 km. Di 17 km pertama, kita benar-benar disuguhi pemandangan yang menakjubkan. Hamparan pegununan laksana hewan berbaris menemani sepanjang perjalanan.




Kita juga disuguhi pemandangan padang rumput nan luas. 
Orang-orang menyebutnya Padang Savana.

Segerombolan kera mengiringi gowes kita sepanjang jalan. Dan kalau beruntung, kita juga bisa melihat banteng berkeliaran. 


Jumat, 02 Oktober 2015

The Soldier : EDDY HARYANTO

Nggak sulit mengenali lelaki ini setelah berpisah lebih dari dua puluh tahun, sobat.
Perawakannya, Bahasa tubuhnya, Cara jalannya, Senyumnya
Bahkan kebiasaannya menggerakkan jari-jarinya pun masih tetap sama !


Menghabiskan tahun-tahun di bangku kuliah bersamanya di kota tercinta kita ini, sungguh meninggalkan kesan yang sulit dilupakan, guys.....

Kenakalan wajar seorang anak remaja
Terukir nyata di memori ini, sobat
Gurauannya, isengnya, candanya
Cinta monyetnya

Ughhhh......

Tahun-tahun panjang yang telah berlalu,  semakin mempertajam terbentuknya karakter lelaki ini, kawan, bagaikan sebongkah batu yang telah diasah menjadi batu mahal berharga jutaan rupiah !

Sungguh mempesona !