Gak gampang mencoba mengenal perempuan yang satu ini, kawan…..
Selain memang nggak pernah kenal sebelumnya, nggak pernah sekelas, dan nggak pernah ngobrol, apalagi main bersama, ingatan kami pun sama-sama terbatas karena waktu.
Ditambah lagi dengan kebanggaan nya akan keluarga kecilnya, suami dan dua orang anak remajanya, penulis kesulitan untuk menggali pribadinya lebih dalam lagi, karena selama hampir 6 jam percakapan kami via dunia maya, wanita ini tak henti-hentinya memuji lelaki yang menjadi pilihan hidupnya itu. Topik kami pun di dominasi oleh urusan yang satu itu. It’s ok aja sihhh……
Kumala Rahayu, perempuan sederhana yang pernah berkesempatan untuk tinggal di negara orang ini, menghabiskan hari-hari nya di sebuah kota kecil di pelosok timur belahan timur pulau Jawa ini, Genteng, tepatnya.
Sebuah daerah yang bukan “apa-apa” dibandingkan Jember, apalagi Singapore atau Jepang, tempatnya, meminjam istilahnya, mubeng-mubeng waktu masih gadis puluhan tahun lalu.
Beberapa kali penulis melewati daerah itu, namun nggak pernah tau kalau namanya adalah Genteng, karena memang hanya sebuah daerah kecil antara Jember dan Banyuwangi.
Sebuah keputusan yang sulit diterima akal sehat ya guys…….
Memilih tinggal di desa dengan teman masa kecilnya yang sempet tidak bertegor sapa selama bertahun-tahun, dan meninggalkan kehidupan kota besar dengan segala fasilitasnya, bahkan sampai maut memisahkan mereka, tentu bukan sebuah keputusan yang gampang. Tanpa kehidupan malam, tanpa bioskop, cafĂ©, karaoke, atau tempat nongkrong lainnya, seperti layaknya sebuah kota? Hadehhhh……..
Dan Kumala Rahayu melakukan sesuatu yang nggak gampang itu dengan gampangnya lhooo….. Luar biasa !! How come, sista ?
Memiliki bisnis valas dan emas, sekaligus membantu suami dalam bisnis dan urusan rumah tangga, sungguh memerlukan sepasang tangan bionic.
Membagi waktu antara pelanggan dan keluarga, yang menurutnya sering menghadapkannya pada sebuah keadaan dilematis, juga bukan hal yang mudah. Belum lagi, tanpa kita pungkiri, selalu saja ada perbedaan di antara dua pribadi yang dibesarkan dalam lingkungan dan cara didik yang berbeda.
" Kami saling menerima apa adanya, tanpa banyak tuntutan."
Ternyata itu rahasianya, guys.....
Rasa bangga dan beruntung memiliki suami seperti dia....
Menghabiskan hari-hari bersama-sama.....
Melihat kelebihan pasangan nya tanpa menutup mata dengan kekurangan dan kelemahannya untuk dapat dilengkapi bersama, seperti layaknya telapak tangan kanan dan telapak tangan kiri.....
Termasuk memberi masukan untuk sang suami yang kebetulan juga adalah sang ketum tentang artikel wisata di blog tercinta kita ini..... hehehehe...... Siap, nyah ! Setelah ini kami tambahkan lokasi tempat wisatanya. Many thanks yah... you are genius
Ketenanganlah yang kau perlukan,
Karena dari ketenangan pikiran lah,
semua tugas dan tanggungjawab dapat diselesaikan dengan seharusnya
Just keep doing, sista... with your lovely family......
Perjuangan mu masih belum selesai.... but you make it so far....
Amazing...... You are really a soldier......
We love you, sista....... We support you....
Pas mantep wes .... Kumala jane pernah tinggal dimana sih?
BalasHapushidup nggenteng.... suamine sopo seeh, kok ga disebut namane???
BalasHapusGak aseeeek, kurang nih tambah lagi
BalasHapusGak aseeeek, kurang nih tambah lagi
BalasHapusTambah apane bosss....
BalasHapus