Jumat, 09 Januari 2015

The Soldier : NANANG SUPRIADI

Kalau kita mau jujur, guys.... nggak banyak penulis yang mampu membuat kita terkesima, apalagi penulis syair generasi kita .

"Masihkah kau ingat, sayangggggg...... 
Gadis yang pernah kau sayanggggg......"
Atau : "Yang, hujan turun lagiiii......"
Wuiihhhh..... syair-syair melo, kalau nggak mau dibilang cengeng.


Dipake buat generasi sekarang ? Biuhhh..... jangan harap, guys......

Generasi ini adalah generasi yang penuh semangat, antusias dan optimis.

Mereka punya dunia sendiri lhooo.......
Bahasanya pun, dengerin aja....   Kepo kan?! "Mau tau aja apa mo tau binggittzzz....."

Bandingin ama lagu - lagu sekarang : Aku Rapopo, misalnya, jauh lebih tegar kan?!

Visi awal  blog ini adalah agar para generasi penerus kita bisa belajar dari kita-kita, para orang tua mereka. Nah, untuk belajar dari blog ini, mereka kudu suka baca artikel-artikel nya kan?! Bukan dengan gaya otoriter dan birokrat lho.... tapi dengan gaya mereka lah.....

Gaya itu lah yang digunakan oleh salah satu penulis kita : Nanang Supriadi

Walau kadang galau juga mengartikan kata-kata asing nya, tapi gaya bahasanya bener-bener enak dibaca dan dimengerti, kawan......

Malah justru di sinilah identitas nya terungkap. Kera Ngalam !!

Yahhh..... Lelaki asli Malang ini kayaknya dah mulai prihatin ama generasi muda Malang yang sekarang dah mulai malu menggunakan bahasa mereka. Kebablasan kan?! 

Nihhh..... gayanya dia, guys ....... "Jiakakakkkk ... Kapok kon yo ... Keno pesi. Kacian deh loe. Ben, ben wae ... Sing penting heppy (ssst, heppy kuwi putrine guru smp ku, ayu imut2 koyo Rina Nose ...naksir ?), gumbira iso ngerikiti balungan dengkul gede ne sak hoha koyo ngene iki."

Tapi pada kesempatan lain, lelaki ini dateng dengan kalimat-kalimat bijaknya.
Tanpa bermaksud promosi, ngintip ke blog nya yukkkkk.........www.ensudoskop.blogspot.com

Berkomunikasi dengan nya pertama kali via layar komputer, penulis sempat ragu.....
Inikah lelaki yang gaya tulisannya gaul abis itu?

Sungguh amat berhati-hati, guys.....
Banyak yang dipertimbangkannya sebelum kata-katanya terlontar dari mulutnya

Yahhh....... Pewaris Warung Rawon Rampal  dengan Babat Rawis nya ini memang dari dulu terkenal nggak banyak bicara, namun ternyata.....jemari nya bercerita ......

Mengejar mimpinya untuk berwirausaha di bidang kuliner, penggemar Mahabharata ini melewati banyak tahun yang mengajarkannya kebijaksanaan dan tanggungjawab.
Nggak kehitung moment yang menceritakannya tentang kehidupan ini.
Dan ayah dari seorang putra ini nggak bisa berhenti dalam membagikannya lewat tulisan.



Soldier...... 

Kerinduan mu untuk selalu berbagi membuat kami merasa nggak berguna....

Padahal kami pun punya tahun-tahun yang penuh dengan pembelajaran ....
Padahal kami juga merasakan asam garam nya kehidupan.....
Padahal kami punya pengalaman juga kok.....

Tapi kadang kami simpan untuk diri kami sendiri..... karena keegoisan kami....

Namun kau beda, sahabat.....
Kau tetap menabur....
karena itulah yang akan kau tuai......
Kau terus menulis dan menulis.....

Teruslah berbagi, soldier.....
Teruslah berjuang dengan tulisan mu....
Teruslah pegang mimpi mu....

Karena hidup masih panjang.... karena anak cucumu memerlukan pemikiran mu.....

We love you, we support you

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Pokok e sak hooo haaa mas brooo 👍

    BalasHapus
  3. Frid... thanks a lot, amazing...

    Qiiis... absolutely right ! Nakam terus biarpun sak hoha :)

    BalasHapus
  4. Dua jempol buat denmas nanang sing sak hoha (aku ora ngerti artine opo...)

    Seru sis.. lanjut terus....

    BalasHapus