Jumat, 06 Februari 2015

The Soldier : LELY HARIYANI

Menyebut nama yang satu ini, ingatan kita dibawa kepada sosok mungil hitam manis di jaman SMA dulu, dengan sepatu roda dan sepedanya. Memakai markas nya di Raya Dieng Malang, kental ingatan kita akan gadis gaul di era delapan puluhan itu.

Lama nggak kedengeran namanya disebut, guys....
Seakan hilang ditelan bumi setelah lepas SMA sampai puluhan tahun kemudian......
Lely Hariyani akhirnya eksis lagi di antara kita, teman-teman masa remajanya dulu.

Diawali dengan keinginan untuk nongkrong bareng, akhirnya ketemu juga penulis dengan sosok yang satu ini, .



Pangling dengan hijab yang dikenakannya, Lely masih tetap manis dengan tatapan khasnya.

Walau tampak gurat kelelahan di garis wajahnya ketika meladeni pembeli yang mampir di warung nasinya di kawasan Jl, Arjuna Malang, Lely tampak mensyukuri jalan hidupnya dengan ikhlas dan lapang dada. Luar biasa !

Meninggalkan paket masa remajanya, orangtuanya, saudara-saudaranya, keluarga besarnya, teman-temannya, cita-citanya, harapan nya, keriangannya, kegembiraannya, kebebasannya, demi seorang lelaki, cinta nya di SMA, ternyata harus dibayar mahal oleh seorang Lely Hariyani.


Menghabiskan sepuluh tahun usianya di seberang lautan, Maluku, perempuan bergelar Raden Roro dari keluarga kerajaan di Sumenep ini, akhirnya kembali ke tanah Jawa dengan membawa sebongkah pelajaran berharga yang akan diwariskan nya kepada anak cucunya kelak.

Kegagalannya di masa lalu....
Kesalahan masa remajanya.....
Penyesalannya .......
nggak pernah menghentikan mimpi wanita tegar ini


The life must go on..... Kehidupan harus terus berlangsung......


Menangis dan meratap nggak pernah ada di kamus nya.
Dia bangkit, demi masa depannya,
walau berarti dia harus kembali ke garis start.
Dia bangun dan melangkah, demi kedua anak buah cinta masa lalunya,  yang sudah memberikan seorang cucu untuknya hari ini.

Sebuah keputusan pun diambilnya, sobat....
Keputusan yang sama seperti belasan tahun sebelumnya,
 namun dengan pertimbangan yang jauh lebih matang di usianya yang bukan remaja lagi.....

Tawaran cinta suci seorang lelaki pun diterimanya,
Kehidupan baru dimulainya lagi dari nol
Lembaran lain dibukanya
Rajutan kehidupan mulai dianyamnya hari lepas hari


Sebuah langkah yang nggak gampang lhoooo......

Dengan bekas luka yang belum sepenuhnya kering, perempuan ini memilih untuk meneteskan obat di atasnya, walau dia tau, betapa perih nya akan terasa.

 Bersama lelaki yang ditemuinya di saat usianya cukup matang, membuka warung nasi pun dilakoninya hari-hari ini, sebuah kenyataan yang nggak pernah ada di benaknya puluhan tahun yang lalu.....

Bukti secuil keikhlasan perempuan kecil ini.......

Lely Hariyani.....

Everybody did the mistake.
Semua orang pernah melakukan kesalahan, sista.......
Kerendahan hati untuk mengakuinya lah yang tidak dimiliki semua orang
Dan itulah yang membuatmu berbeda, soldier



 Hidup memang kadang nggak adil. Namun di sanalah kebesaran Penciptamu terpampang nyata

Penjagamu nggak pernah tertidur, soldier.... Dan kau menyadarinya dalam setiap helaan napasmu

Terkadang kita memang harus berhenti 
Mengambil waktu untuk tenang
dan membiarkan nurani kita bicara
Namun ada pula waktunya kita melangkah
Menggunakan semua yang diberikanNya kepada kita

Dan kau mampu menggunakan momentum itu

So amazing......

Keep moving, soldier.....
Tetaplah menjadi inspirasi bagi kami semua....
Sebuah ucapan terima kasih aja nggak cukup untuk segenggam pelajaran yang kau suguhkan ini...

Hanya sekalimat doa saja yang sanggup kami berikan sebagai bekal mu di masa mendatang....

Because.... We love you, We support you........




3 komentar: