Senin, 16 Maret 2015

JaTon


Eksplorasi pantai dan kuliner di daerah ku sudah sedikit kalian ketahui lewat postingan ku beberapa edisi lalu, kali ini aku coba eksplore lagi guys tapi agak jauh ke Utara, yups guys apa lagi kalau bukan Sulawesi Utara, MANADO. Pasti sudah familiar di telinga  kita dengan sebutan Negeri Nyiur Melambai ini kan? Tapi Kalau Jaton? Hm….m pasti kalian asing atau bertanya tanya apa itu, sejenis makanan atau what it is? 

Jaton itu singkatan dari Jawa Tondano guys, sebenarnya ini adalah bagian dari sejarah masa lalu, ketika kompeni Belanda mengasingkan para musuh musuh mereka pada masa itu. Kita mengenal Kyai Mojo salah satu pahlawan dari Jawa Tengah ini dimana oleh penjajah beliau diungsikan atau “dibuang” ke Tondano sejak 170 tahun lalu, dan mereka inilah anak cucu keturunan dari beliau ini.
Dari nama nama seperti Hidayat, Suyanto, Sulistyono, Mulyono dan “…no… no …. Lainnya banyak kita temui disini hehehehe.


Kampung Jawa Tondano merupakan alkulturasi Jawa dan Minahasa yang terus berkembang selama ratusan tahun. Ketika berada di Jaton ini nuansa Jawa sama sekali tidak nampak guys, karena ini mungkin mereka sudah merasa bagian dari suku Minahasa, dan uniknya mereka ini enggan kalau disebut orang Jawa, tetapi lebih bangga sebagai orang Minahasa. Dan lagi mereka juga tidak mau disebut keturunan orang-orang buangan.

Yang membuat unik lagi mereka semua sudah tak bisa berbahasa Jawa lho guys, lhooooo….? Mereka hanya tahu sbeberapa saja seperti sego ( nasi ), wedang (minuman), ngarep (depan) mburi (belakang) hehehe.

Kiapa dorang masih bilang  torang orang jawa? Torang di sini sudah membumi dan merasa sudah sebagai orang Minahasa.” Kata sahabat yang kami temui sewaktu ngobrol  yang bernama Taufik Pantow, perhatikan nama depannya hehehe Jawa bingits guys yang membedakan adalah marga “Pantow” itu lho.

Oh ya guys menuju kampung Jaton ini dapat kita tempuh sekitar satu jam dari Manado, yang berjarak kurang lebih 45km, dan cukup mudah untuk menemukan lokasi Kampung Jaton ini kalau menanyakan kepada warga Tondano, mereka hampir pasti tahu guys.

Kampung Jaton ini,  yang seluruh warganya muslim berbatasan langsung dengan desa atau kelurahan yang seluruhnya Kristen lho guys. Jangan ditanya akan keguyuban kehidupan di Kampung ini sudah pasti tak pernah terjadi gesekan. Patut di contoh yah

Pada beberapa sudut Kampung masih nampak sisa bangunan bernuansa jawa seperti Masjid Agung Al Falah yang beratap joglo mirip dengan Masjid Agung di Demak dan komplek Makam Kyai Mojo. Sedikit mengenai komplek makam dari Kyai Mojo ini kita harus meniti sekitar 115 anak tangga untuk bisa sampai di lokasi makam ini, dan komplek pemakamam ini juga cukup luas dan rindang dan sangat terawat dengan baik, lho guys.



Dan bila ingin berziarah kita harus meminta ijin ke penjaga setempat,  atau pas kebetulan dibuka pada waktu pembersihan makam kita bisa ikut serta masuk ke dalam area pemakaman ini guys,  sekedar memanjatkan doa dan tabur bunga disana. Mereka sangat welcome guys. 

Oke jalan jalan aku akhiri disini dulu kawan, jumpa lagi di jalan jalan berikutnya yah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar