Badannya
cukup tinggi dan proporsional. Wajahnya pun tergolong ganteng. Sepintas mirip
aktor Korea. Ingat ya, sepintas...! Sebab kalau duapintas malah mirip Wiro
Sableng, pendekar kapak maut naga geni 212... J Ehem, ehem... Wes...
cukup mesam mesem e ! Ntar dikira
lagi mendem.
Lanjut,
ker... Tidak saja tampan fisiknya namun juga balance dengan sifatnya.
Dia solider, calm, baik hati, dan bersahaja. Si doi tercatat pula sebagai
anggota OSIS dan team bola volley sekolah. Komplit dah !
Makanya
nggak heran kalau yang namanya cewek suka dan bahkan naksir, baik terang
terangan maupun diam diam. Berharap bisa
menjadi tambatan hati sang Arjuna. Ow... so sweet !
Dasar jomblomania, malam minggu waktunya ber ‘romi dan yuli’ eh, ini malah klenang klenong
sesama jomblowan.
Dari hari Sabtu ke
Sabtu berikutnya lebih banyak dihabiskan bersama kawan kawannya.
Yamaha RXS
hitam maupun si coklat Corolla DX kerap bergantian menjadi kawan setia menemani
ber JJS ria.
Doi
paling suka ke STMJ Genesis di pujasera Pulosari. Tempat yang asyik buat nyantai sembari nguping
tembang tembangnya Genesis. Sobat kita ini memang penggemar beratnya.
Tidak
hanya itu, bila ahad tiba... tak jarang doi terbang dari pantai ke pantai
bersama Tjok, Sigit, Nanang atau jomblowan lainnya.
Wkwkwkwk...
Time
goes by... Nggak terasa kamu, aku, kita semua bertambah besar. Hahaha... Lebay
! Babain... ! Tambah gede, tambah pinter... ‘Dah nggak jomblo
lagi.
Di Politeknik UB kamu mendapatkan tambatan hati.Sebuah
usaha yang penuh romantika.
Bayangkan saja, seorang arjuna ikutan bersaing
untuk memenangkan hati sang bunga kampus. “Arek e akeh sing nyenengi tibak
e”, begitu kamu bilang ketika aku menyinggung soal nawak kodew incaran
mu.
Tentu
saja, seperti sebuah sinetron, meskipun berlika liku endingnya sudah bisa
ditebak. Sang primadona menjatuhkan pilihannya kepada sang arjuna. Arjuna kok
dilawan... Hahaha...
Lucky
you, buddy.
Bahtera tumah tangga yang kau arungi
semakin penuh warna dengan hadirnya sepasang buah hati.
Nindya yang ayu seperti sang bunda dan Rafif yang tampan seperti sang ayah.
Home sweet home tercinta juga tidaklah jauh dari tempat mu bekerja. Bungurasih-Darmo terbilang dekat dan relatif cepat ditempuh, ketimbang rute mu dulu.
Nindya yang ayu seperti sang bunda dan Rafif yang tampan seperti sang ayah.
Home sweet home tercinta juga tidaklah jauh dari tempat mu bekerja. Bungurasih-Darmo terbilang dekat dan relatif cepat ditempuh, ketimbang rute mu dulu.
Aku
masih ingat dengan jelas kala kamu masih wira wiri Malang-Surabaya.
Berangkat ketika surya masih lelap di peraduan dan kembali saat rembulan
menggantikan sang surya. Kamu habiskan pagi dan malam mu diatas roda kendaraan.
Tidak kau perdulikan rasa penat yang melanda
sekujur badan mu.
“Kamu itu lho... Timbang tulak koyok ngono mbok yo kost ae”
“Remek ndik dalan awakmu engko...”
“Ibuk
ku ndik omah dewe’an” “Gak onok rewange...”
Mak deg rasanya. Aku nggak nyangka kamu akan menjawab seperti itu .
Jawaban yang benar benar di luar dugaan. Dalam kondisimu yang demkian masih
teringat dengan sang bunda yang sendirian di rumah.
Sekedar
menanyakan kabar, apakah bapak dan ibu sehat sehat saja... atau sekedar menanyakan
apa yang diinginkan, bapak dan ibu
kepingin makan apa buat makan malam atau hari minggu mau jalan jalan kemana...
atau pula sekalian diajak rekreasi kala liburan tiba.
Kelihatannya sepele namun
justru inilah yang lebih baik, lebih menyentuh hati ketimbang memberikan
perhatian dalam bentuk materi.
Terima kasih, sobat. Kamu sudah
mengingatkan kami akan keaalpaan kami... Sudah menyadarkan kami dari ego
kami... Sudah membuka hati kami semua...
Tulus dan ikhlas.. Senantiasa berbakti
kepada orang tua... selama nafas dikandung badan.
We proud of you broooo, sukses selalu
BalasHapusKurang iki mbak P ne ora di lebokno
BalasHapus