Rabu, 22 April 2015

Feminitas Sanmarita

21 April ...
Ahhhh..... gak perlu cerita dehhh.....

Hari Kartini.
Anak TK juga tau siapa Kartini itu...

Lha wong, ceritanya diputer terus tiap kali ortunya bicara tentang cita-cita ke gadis kecilnya.

Emansipasi wanita.
Perempuan nggak kalah ama laki-laki kok.
Lelaki bisa, perempuan juga bisa.

Tapi... sedangkal itukah ?

Banyak sekali pergerakan-pergerakan kita kandas di tengah jalan 
karena keadaan para wanita kita 
( Mahatma Gandhi )

Jikalau tidak dengan mereka, para wanita, 
kemenangan tidak mungkin kita capai 
( Vladimir Lenin )

Di antara soal-soal yang harus diperjuangkan, 
persoalan wanita hampir selalu dilupakan 
( Mustafa Kemal Ataturk )

Ladies..... ketiga tokoh dunia di atas itu mengakui keberadaan dan peran kita, para wanita lhoooo..... Luar biasa kan?!

Padahal, di dalam catatan sejarahnya, ketiga tokoh tersebut melakukan gerakan-gerakan perjuangan yang bertolak belakang.




Mahatma Gandhi terkenal sebagai aktivis yang tidak pernah menggunakan kekerasannya dalam memperjuangkan kemerdekaan India.

Dia mengusung aksi demonstrasi damai, sebuah ajaran dari agama manapun di dunia ini. Bahkan dia pula yang membentuk sebuah gerakan non kekerasan.

Kekuatan tidak datang secara fisik namun dari kemauan yang gigih ( Mahatma Gandhi )

Dan kemauan yang gigih itu ditemukan Gandhi pada diri para wanita, ladies......  di dalam diri kita sendiri !!

Sementara Vladimir Lenin, penganut paham komunis dari Rusia, sebagai pembela kaum buruh, dicap sebagai seorang diktator oleh para pencelanya, karena dianggap melanggar hak-hak asasi manusia selama berkuasa.

Diktator, sobat !!

Kebayang kekerasannya kan?!

Simak aja kata-katanya :

Seorang lelaki dengan sebuah senjata bisa menguasai seratus orang tak bersenjata ( Vladimir Lenin )

Namun pengakuannya akan peran wanita di antara mereka dalam perjuangan mereka, mencerminkan kelemahan mereka tanpa kaum wanita kan?!

Kemudian, pendiri dan presiden pertama Turki,
 Mustafa Kemal Ataturk, 
sebuah negara Islam di Timur Tengah, 
yang menempatkan wanita sebagai warganegara nomor dua, 
justru membuat statement yang kontroversial 
ketika memperjuangkan emansipasi wanita pada jaman nya
Negara tanpa perempuan yang aktif akan menjadi negara terbelakang 
( Mustafa Kemal Atarturk )


Ladies.....

Keistimewaan kita 
membuat kita memerlukan wadah istimewa

Buat ajang kita berbagi, 
dari kita, oleh kita dan untuk kita.....

Buat ajang kita bertukar informasi
Buat ajang kita menemukan keistimewaan kita masing-masing

Sehingga anak-anak gadis kita bisa belajar dari bunda mereka
Untuk bekal masa depan mereka.....


Tuangkan idemu
Bagikan pengalamanmu
Ungkapkan kebanggaanmu

Kebanggaan atas keluargamu
Kebanggaan atas putra putrimu
Kebanggaan atas suami mu

Because you are special !

Bravo Sanmarita !
 

2 komentar:

  1. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pernah ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak bagi aku untuk berlaku bajik kepadanya?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ayahmu.” (HR. Bukhari, Kitab al-Adab no. 5971 juga Muslim, Kitab al-Birr wa ash-Shilah no. 2548)

    Dari hadits di atas, hendaknya besarnya bakti kita kepada ibu tiga kali lipat bakti kita kepada ayah

    BalasHapus
  2. Sayangnya, banyak para ibu sekarang yang "merendahkan diri"nya sendiri dengan berkata "Aku bukan siapa-siapa, CUMA ibu rumahtangga biasa kok"

    Ladiesssss....... Be awake !!!

    BalasHapus