Senin, 13 April 2015

Mutiara Dalam Tanah

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu


Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat, kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat, kayu dan batu jadi tanaman
( Kolam Susu - Koes Plus ) 


 Secuil lagu group musik legendaris bangsa kita itu senantiasa terdengar lagi dan lagi setiap kali ucapan syukur menyelinap, kawan....

Rasa syukur karena diijinkan lahir dan besar di tanah ini, Indonesia. 

Tanah Surga, yah ..... Tanah Surga, guys !! 
Wow..... Luar biasa !
Dan nggak berlebihan Koes Bersaudara di dalam lagu ciptaannya itu menyebut tanah ini adalah tanah surga. 


Nggak akan ada kelaparan di tanah ini dahhh...
Semua ada ! Dan bisa untuk mengisi perut lhooo....

Mulai dari ikan yang ngumpet di sawah yang baru selesai dipanen ( baca : belut ), sampai dedaunan di pohon, selalu bisa jadi teman makan. 
Amazing !

Tapi "Tongkat yang jadi tanaman" ?

Kalimat itu masih menjadi misteri buat penulis sampai bertahun-tahun kemudian, kawan, ketika tanpa sengaja, penulis berpapasan dengan seorang kakek di dekat rumah yang sedang menancapkan sepotong tongkat kayu di tanah depan rumahnya.

Mencoba berbaik hati dengan menawarkan palu untuk menancapkan "pagar rumah" nya itu, penulis melongo ketika kakek itu berkata, "Ini adalah tanaman singkong, bu"

"Halloooo..... Kekkkk..... Aku tau singkong tuh kayak apa, dan aku juga tau itu adalah tongkat kayu biasa !"

Tapi ya sudahlah, namanya juga orang tua. Hanya itu yang ada di pikiran penulis saat itu.


Singkong goreng
Selang beberapa bulan kemudian,
nggak sampai setahun, di satu sore,
saat baru menapakan kaki di depan rumah,
tampak sang kakek tergopoh-gopoh menghampiri
dengan membawa setumpuk kayu....


Singkong Thailand

Oh nooo..... Singkong !

"Saya baru panen, bu" 
Gemetar tangannya menyerahkan tumpukan itu

WHATT ?? Panen dari halaman rumah nya yang RSS itu ?? Dari tongkat kayu itu ??


Sawut

Serasa memiliki kantong ajaib Doraemon, sontak penulis mengeluarkan mesin waktu untuk kembali ke masa sekolah dulu, ketika singkong menjadi teman setia setiap sore ketika kami sekeluarga berkumpul bersama sembari menunggu hidangan makan malam disiapkan.


Ada aja yang keluar dari dapur, kawan !
Dan selalu singkong dengan kemasan yang berbeda-beda.


Ongol-ongol ( Rainbow Cake Singkong )
   Mulai dari singkong goreng, 
kolak singkong, 
singkong rebus, 
yang kadang diberi santan kental 
( ternyata namanya singkong thailand lhooo ), 
sampai jajanan berbahan baku singkong lainnya,
yang hadir dengan teman-temannya, 
kelapa parut dan gula merah !


Lemet Singkong
Kue Mata Bagong




Sebut saja ongol-ongol 
( nama seleb nya :  
rainbow cake singkong ), 
lemet singkong dengan bungkus daun pisangnya,
kue mata bagong dengan irisan pisang kepoknya,


Combro - Oncom di Jeroh
Misro, atau Jemblem









 combro
oncom di jeroh / oncom di dalam
beserta misro nya 
manis di jeroh
atau jemblem kalau di Malang

Benar-benar sebuah kreatifitas dalam banyak sajian fantastik dari bahan yang begitu sederhana, kawan ! Suguhan bagi keluarga kerajaan dari mutiara dalam tanah.

Luar biasa !

Tanah yang kaya, yang dibalut dengan kepiawaian para ratu dapur kita !

Nggak berlebihan rasanya kalau ada kebanggaan menjadi bagian dari tanah ini kan?!

Bumi yang menyediakan, 
tangan-tangan kokoh yang menariknya dari dalam tanah, 
kelembutan hati yang menyajikannya 
demi kebersamaan dan kekeluargaan yang sarat dengan kasih.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar