Jumat, 17 April 2015

The Soldier in Memorial : ELIZABETH MAYA MARTINI

by Liliek Novianti

Elisabeth Maya Martini....mungkin nama itu sama sekali kurang familiar....
tapi panggil lah....Maya.... Ayam, nama seleb nya ....
kalau sampai gak tahu kayaknya bukan anak sanmar.
Salah satu murid kesayangan guru-guru.

Tampil dengan rok putih dan atasan merah, Maya tampak jauh lebih dewasa


What?......he..he..he..saking sayang nya ...
suatu waktu (lupa masalahnya) kalau pelajaran pak Sabinus ...
Maya harus keluar kelas....

Maya...begitu spektakularnya nama itu...
dengan pipi yang selalu berhias jerawat...
dengan senyum yg tidak pernah lepas....
gayanya cuek sepertinya sedih...susah gak pernah menghampirinya.

Satu hal yg pasti bikin wali kelas cuman bisa tersenyum..( bingung gak bisa ngomong) urusan ambil rapot...pasti alm pakde penulis yang dipaksa jadi walinya.....sebab kalau ortunya yang ambil  pasti setumpuk keluh kesah  akan disampaikan wali kelasnya.


Siapa yang menyangka, di balik keceriaan dan keriangan nya tersebut, hatinya menjerit melihat teman-teman nya bercengkrama dengan sang bunda. Ya, guys....... Perempuan manis ini menyimpan sejuta kepahitan, kawan......

Menangis di pelukan bunda
Bermanja di pangkuan sang ibu
Tertawa bersama mama tercinta......
Hanya ada dalam mimpinya sobat

Kelembutan seorang wanita.....
Buaian perempuan yang mempertaruhkan nyawa
demi kehidupannya.......

Tangan halus yang menggendongnya....
baru bisa dijabatnya ketika usia bukan kanak-kanak lagi, sobat

Jujur...selama 3 tahun berteman ....bukan berarti tahu dengan baik bagaimana Maya itu....banyak hal yang tak terduga yang dijalaninya...termasuk keputusannya mendalami ilmu agama selepas dari sanmar....

Jalan Tuhan memang tidak pernah ada yang tahu.
Disitu ia menemukan jodohnya dan dikaruniai dua orang putri.
Di Cimahi ia membangun cita cinta nya..


Sekitar tahun 2003 ....

Maya muncul di rumah ku ...di Cibubur.
menjajakan dendeng buatan tangannya sendiri

Masih Maya yang dulu ....
yang ceplas ceplos...
tetap tidak terduga .


Bagaimana mungkin ada tamu belum lama ngobrol sudah mau numpang tidur siang....
hemmm dasar ayam.

Soldier,
Tanpa bermaksud mengingkari kenyataan...
aku masih tidak percaya kalau kamu sudah menghadapNYA.
Sebuah tandatanya besar masih bertengger di sana .... Maya, Where are you ?

Begitu cepat virus demam berdarah itu merenggutmu dari kami.
No, no, no, nooooo !!

Sebelum aku mengusap batu nisan mu, buat ku, kamu masih ada di sini....
Menjajakan dendeng usaha keluargamu dari jaman SMA kita.....


Sobat, dimanapun kau berada, ingin kami meneriakkan sampai ke langit 

We love you, we support you




Tidak ada komentar:

Posting Komentar