Senin, 18 Mei 2015

Our Amazing Hometown

Mudik !

Itulah kata yang tepat untuk sobat-sobat alumni yang berkunjung ke Malang, kawan.

Sekedar informasi, ternyata mereka menunggu-nunggu hari-hari itu lhoo... hari-hari ketemu teman lama, mengunjungi sekolah mereka dulu, menelusuri jalanan di kota kenangan itu..... saksi bisu kenakalan masa remaja mereka ! Mungkin sama seperti perasaan kita kalau kita mau pergi ke sebuah tempat jauh yah....

Tapi buat kita yang tinggal di Malang dan sekitarnya ?
Halooooo....... 
Malang adalah rumahku, getuuuu...... 
Apa yang istimewa sih? 
Apa yang bisa kita liat ?
Apalagi perjalanan kembali dari Malang ke Surabaya, 
dah kayak ke toilet aja dehhhh.....


Tapi ternyata, menghabiskan sehari penuh bersama seorang kawan dari Medan, yang sebenarnya nggak asing dengan kota ini, excitement jauh lebih terasa dibandingkan dengan menghadapi acara-acara motivasi apapun lho.....

Ada gairah baru, ada semangat baru, ada rasa ingin tau yang juga baru.... yang nggak pernah penulis rasakan bila harus berkeliling sendiri ke kota ini ! Aneh rasanya.... But it's true !

Diawali dengan agenda sarapan bareng khas Malang : Rawon Rampal, yang merupakan masakan aneh buat mereka yang nggak pernah menginjakkan kaki nya ke kota ini, penulis mendapat request lainnya : Oleh-oleh khas Malang.

Mengingat waktu yang terbatas dengan padatnya rencana di hari itu, beruntung kami mengajak kopasus nya Sanmar, Pak er te kita, Bambang Komes Yunarko. Dan bapak yang satu ini, sengaja mengambil cuti nya buat ikut merasakan keindahan Hometown nya ini.

Dan.....
Sanan pun menjadi tujuan pertama sebelum meluncur kembali ke Surabaya.

Judulnya sih nganterin temen jauh ini belanja oleh-oleh khas Malang.

Sedikit sombong penulis mengangkat kepalanya dengan sinis ketika ditawari ikutan belanja juga : "paling keripik tempe, bosan ahhh....."

Namun, ketika keisengan menggelitik, kakipun menapak di pintu toko, dan...... wowwww......... susah rasanya menahan lembaran mesem di dalam tas untuk nggak keluar.

Bukan kripik tempenya, guys...
walau berbagai variasi rasa melengkapi tempe yang diiris tipis dan digoreng dengan tepung itu

Tapi, upss..... ada aneka olahan nangka lhooo....
salah satu buah favorite penulis !!

Pia nangka, kripik nangka,  juice nangka......

 
Dan... aha !! Ini dia !! Marning !! Bahasa kerennya : corn chip ! Renyahnya bener-bener sulit ditemukan di tempat lain dehhh.....

Ughhh..... kenapa bisa kelewatan nih camilan yah?!
Terussss...... kripik cekernya ? Emping blinjo nya? Pia mangkok nya? Bakpao telo nya?  Sambal bajak nya? Oh nooo.......Untung masih kuat iman nih.....

Masih banyak ide untuk mengajak teman ini ke beberapa pusat oleh-oleh lain, sebenarnya, namun matahari yang semakin tinggi membuat kami harus segera kembali ke Surabaya.... Unfortunatelly.....

Meninggalkan Malang, berbagai sajian khas Jawa Timur menjadi tujuan selanjutnya, mulai dari rujak cingur, lontong balap, sampai tahu campur. Biuhhhh.......mana cukup sehari buat menghabiskan semua itu yah?

Melewati Pandaan, seperti kebiasaan penulis, kami pun mampir untuk sekedar ngopi. Dan.. jajanan khas porong pun disajikan : Ote-ote Porong.

Gorengan bundar dari tepung terigu dengan isi tiram dan rumput laut itu ternyata nggak ada duanya lhooo....

Ketika dibelah, asap panas yang mengepul dari dalam nya itu pun mengeluarkan aroma yang bener-bener mengundang rasa penasaran siapapun yang nggak pernah mencicipinya......

Bukan itu saja, deretan camilan pun seakan memanggil kami untuk sekedar menengoknya, menyentuhnya, menggendongnya.... untuk kemudian berakhir di bungkus plastik merah khas toko ini.

Lagi-lagi, kami nggak punya cukup waktu untuk berlama-lama di sana, kawan

Tiba di Surabaya, berbagai kewajiban mengharuskan kami meninggalkan sang tamu beberapa jam untuk beristirahat sebelum meng explore sisi lain dari kota ini.

Matahari sudah beranjak dari singgasananya ketika perjalanan dilanjutkan.

Terbeban oleh keinginan sang tamu untuk menikmati hidangan Suroboyoan yang seabrek-abrek tadi, sementara sebagian besar depot yang menjualnya pun sudah beristirahat, sedikit penyesalan sempat menyelinap masuk ke sanubari penulis.

Anyway, kami harus memilih tempat nongkrong yang enak buat ngobrol, tapi juga cukup mengenyangkan, dan nggak memerlukan tenaga lebih untuk menjelajahi lokasi, mengingat perjalanan yang kami lewati sepanjang hari tadi.

Oya, satu lagi syarat nya : ada sudut buat the smoker.

Delta Plaza Surabaya pun menjadi tujuan kami berikutnya.

Dan tanpa di sangka, sebuah depot yang nyaris terlupakan pun terlihat di lantai dua plasa ini : Rujak Cingur !

Bisa ditebak, di tempat inilah kami memutuskan untuk singgah.

Lontong balap dengan sate kerangnya, tahu campur dan rujak cingurnya, segera tersaji di meja kami.

Dan layaknya sebuah keluarga, piring kami pun nggak ada penguasanya, kawan ! Milik bersama.

Sungguh sebuah hubungan yang tidak ternilai pada suatu hari yang penuh kenangan.....

Sebuah perjalanan singkat yang membuka mata penulis, bahwa ternyata Malang dan Surabaya pun cukup menarik untuk dikenang, kawan.....

Kedua kota ini mungkin sebuah kota biasa 
untuk sebagian besar dari kita, 
namun ketika kita mencoba melihat nya 
dengan kacamata dunia, wowww........ 

Kuliner nya, oleh-oleh nya, sudut-sudut kotanya, 
tempat-tempat wisatanya, bahasanya, guyonan nya.... 
bener-bener ngangeni dehhh....


Satu hari aja nggak cukup untuk kedua kota ini, 
melahirkan sebuah pertanyaan singkat : 
kemana enaknya akhir pekan ini yah? 
Nggak perlu mahal, nggak perlu jauh-jauh, 
nggak perlu ambil cuti berhari-hari, 
karena kita dah ada di dalamnya kok.......

Sungguh sebuah kota yang luar biasa, 
Our Amazing Hometown.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar