Jumat, 08 Mei 2015

The Soldier in Memorial : WIRA YUNG

Tampil dengan kaos merah menyalanya, lelaki ganteng ini tampak antusias menghadiri reuni rekan-rekan SMA nya, di Green Leaf Malang, Oktober tahun lalu.


Disalaminya beberapa kawan
Dirangkulnya beberapa sahabat
Ditepuknya pundak banyak saudara

"Pa kabar, bro ?"

"Sehat tah?"

"Awak-awak iki wis waktune jogo awak"

"Jok sampek sakit koyok aku, bro.... Luuuooorrrooo....."

Ahhhh......
Masih terngiang suara dengan logat Jawa nya yang kental itu, kawan.

Bukan berlebihan ketika dia mengucapkannya.

Serangan jantung yang pernah menyerangnya
lebih dari satu kali,
membuatnya ekstra hati-hati
di dalam menjaga kesehatannya sendiri.

Wira Yung.

Seorang kawan yang perduli pada para sahabatnya

Di setiap kesempatan yang ada,
selalu kesehatan lah yang disinggungnya,
karena lelaki ini nggak mau sobatnya
mengalami hal yang sama seperti yang dirasakannya.

Sebuah keperdulian yang sungguh nggak ternilai, sobat !


Seorang diri membesarkan putra-putrinya 
di sebuah kota kecil, Nganjuk,
kenangan bersama sang istri yang telah mendahuluinya 
memberikannya sebuah kekuatan yang luar biasa.

Rasa cintanya pada keluarga
Tanggungjawabnya pada sang Khalik 
Janji setianya pada sang permaisuri

Bagaikan sebuah oase di tengah padang pasir
Dalam kehidupan yang memang nggak pernah mudah ini
Sampai perjalanan ini mencapai tujuannya
di hadapan pintu gerbang istananya yang abadi
24 Januari 2015


Yah.....

Sobat kita ini telah mendahului kita, kawan....
Selang beberapa minggu setelah berkumpul bersama beberapa rekan
Meninggalkan sejuta kenangan
Menorehkan sebongkah penyesalan
Akan keinginannya yang belum sempat terlaksana.....
Akan janji yang belum sempat digenapi

"Kapan yo isa jalan bareng arek-arek nang 'ndi ngono....."

Soldier......

Begitu cepat, sahabat...... Begitu mendadak......
Air mata darah pun nggak sanggup menarikmu kembali ke tengah-tengah kami
Namun pelajaran berharga yang kau tinggalkan
Nggak akan pernah tergores waktu di antara kami

Dari mu kami melihat kesempatan yang belum tentu datang dua kali
Dari mu kami menemukan makna silaturahmi
Dari mu kami mendapatkan kerinduan
Untuk tidak menunda apa yang bisa kami lakukan hari ini

Darimu.... kami belajar sebuah persahabatan.................

Selamat jalan, sahabat
Temui Penciptamu
Temui dia yang setia menunggumu
Karena disanalah kebahagiaan sejatimu

Teriring doa para sahabatmu
karena
We always love you.....

3 komentar:

  1. Saat bertemu 4 januari lalu masih banyak cerita dan canda, sampai tiba berita kalau dia sudah tiada. Sangat nggak percaya....

    BalasHapus
  2. Selamat Jalan bro, selamat berkumpul krmbali bersama istri tercinta disana, we miss you bro

    BalasHapus
  3. Selamat Jalan bro, selamat berkumpul krmbali bersama istri tercinta disana, we miss you bro

    BalasHapus