Senin, 08 Juni 2015

Mlijo – Mitra Setia para Ibu

Belanja di Mlijo, yuk...

Belanja...  sebuah aktifitas yang tidak dapat dipisahkan dari yang namanya seorang wanita, khususnya seorang ibu. 

Setiap hari sang ‘wonder woman’ kudu berangkat ke pasar untuk membeli kebutuhan keluarga sehari-hari. 

Bumbu dapur, sayur mayur ataupun lauk pauk selalu memenuhi keranjang belanjaannya. Terkadang masih ditambah dengan buah kesukaan keluarga di rumah.

Sebuah aktifitas yang kelihatannya sepele namun jangan sampai diremehkan. Tidak mudah lho untuk melakukannya. 

Belanja bukan cuma sekedar beli ini dan itu... 

Belanja harus bijak mengelola anggaran serta cermat memilih dan mengatur kebutuhan apa saja yang musti dibeli agar keluarga di rumah tidak bosan dengan menu yang itu itu saja.

Tiap hari tahu tempe, tahu tempe dengan sayur asem... atau telor dadar, telor ceplok, telor dadar lagi ... Nggak ada variasinya. Hahaha, galau juga kan ? 

Dengan ‘naluri’ nya seorang ibu tahu apa yang terbaik untuk keluarga. Nah, itulah tugas ‘hebat dan mulia’ dari seorang ibu. Kita patut bangga dan bersyukur dengan kehadirannya di sisi kita.

Kini rutinitas berbelanja menjadi lebih ringan...  dan tentu saja menghemat waktu dan tenaga, bagi yang tidak sempat ke pasar, dengan kehadiran tukang sayur keliling/mlijo. 

Bukan berarti dulunya tidak ada, namun mlijo sekarang mengalami inovasi dan regenerasi. Tidak melulu seorang wanita tua yang membawa tampah di atas kepala yang berisi ‘empat sehat’ di dalamnya, tetapi perlahan mulai tergantikan dengan mlijo motor yang didominasi kaum adam dengan usia yang relatif masih muda-muda. 

Pagi hari hampir di tiap pelosok jalan atau gang dapat dijumpai keberadaannya, dengan kerumunan ibu-ibu yang berbelanja. 

Mirip seperti artis yang dikerubuti penggemarnya buat minta foto atau tanda tangan...  Bikin ngiri aja ya... ?  J

Di tempat kediaman saya juga tidak luput dari ‘eksplorasi’ sang mlijo. 

Namanya Kacong, begitu panggilan ‘beken’nya. Lebih suka dipanggil demikian ketimbang nama aslinya. Asalnya dari Madura. Orangnya masih muda, baik dan ramah.

Bahan kebutuhan sehari-hari yang dibawanya tergolong komplit. Tahu tempe, daging ayam, ikan laut, kelapa parut, sayur-sayuran hingga kerupuk memenuhi keranjang bawaannya. 

Namun demikian ada yang membuat dia beda dengan pedagang sayur yang lain, motornya !

Ya, motornya bukan motor bebek kebanyakan melainkan ‘bebek gaul’. Motor bebek yang kerap dipakai anak-anak muda buat bergaya. Trendy dengan warna yang eye cacthing. Kalah dah motor ane... L

Kemunculannya dengan mudah  gampang dikenali. 

Apabila terdengar suara berisik klakson... tiiin, tiiin, tiiin... Itu pasti dia. Lantas disusul suara yang tidak kalah keras, “sayuuur... sayuuur...” 

Hadeeeh... awalnya memang berisik banget namun sekarang sudah terbiasa dengan ‘kelakuan’nya. Malah..., itulah suara yang ditunggu-tunggu bila pagi menjelang. 
Suara yang membuat rindu... uhuuui...


Selamat berbelanja... J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar