Melihat mesin kopi yang rusak di cafe resort ini mengingatkanku pada kisah sebuah coffee shop di Venesia..
Kala
itu, hari sudah sore ketika Joy memasuki coffee shop di Venesia untuk menikmati secangkir kopi penghilang rasa penatnya.
Satu cup
kopi hitam tanpa gula dipesannya
Pelayan coffee shop itu
melayaninya dengan penuh senyum dan satu cup kopi hitam tanpa gulapun disajikan setelah Joy membayarnya
Benar-benar nikmat rasa kopi
itu.
"Hallo, May. 1 cup of espresso dan 1 cup of black coffee untuk yang di tembok"
Pelayan itupun segera menyajikan 1 cup espresso, menerima
pembayaran untuk 1 cup espresso dan 1 cup black coffee, lalu
berjalan menuju tembok dan menempelkan selembar kertas bertuliskan "a cup of black coffee".
Tak lama kemudian masuklah 3 pria,
yang nampaknya seperti para pekerja pabrik.
Dengan penuh gelak tawa, mereka saling berbicara sembari berjalan menuju salah satu meja
"Apa kabarmu hari ini, May?
Buatkan kami 3 cup black coffee
dan 1 cup black coffee untuk yang di tembok"
kata salah satunya sembari memberikan beberapa lembar uang.
Obrolan
singkat itupun dilanjutkan dengan kesigapan sang pelayan menyajikan 3
cup black coffee dan berjalan menuju tembok untuk menempelkan
selembar kertas bertuliskan
"a cup of black coffee"
Hal ini membuat Joy berkesimpulan sementara bahwa itu cuma sebuah kebiasaan di coffee shop ini..
Keesokan harinya,
Joy kembali ke coffee shop itu.
Hampir bersamaan dengannya, masuklah seorang lelaki yang nampak lusuh.
Ia mendekati May, sang pelayan coffee shop itu, dan berkata
"1 cup kopi dari tembok, ya.. terima kasih"
Dengan penuh keramahan, senyum manis,
1 cup black coffee pun dibuatkan oleh May untuk lelaki itu.
Dan setelah selesai melayaninya,
May pun mengambil 1 lembar kertas bertuliskan "a cup of coffee" dari tembok.
"Tuan, apa yang bisa aku buatkan untukmu?"
Pertanyaan May inipun membuat Joy kaget dari upayanya memperbaiki pemahamannya tentang kebiasaan di coffee shop ini.
Sebuah kebiasaan
yang baik,
sebuah semangat berbagi yang tulus
di antara para
penggemar kopi.
Dan juga sebuah kebiasaan mulia
yang membuat
seseorang
tidak perlu merendahkan dirinya
hanya untuk meminta
secangkir kopi.
Sebuah kebiasaan
yang membuat para pelayan di
sana
untuk tetap melayani pelanggan
dengan sepenuh hati
tanpa perlu
membeda-bedakannya..
"ehhmm, 1 cup kopi hitam tanpa gula..
dan 1 cup black coffee untuk yang di tembok"
kata Joy terbata-bata sambil membayar semuanya itu..
#secangkir.kopi.pahit tanpa gula yang membuat hati ikutan melek..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar