Rabu, 01 Juli 2015

Kerak Telor, Sang Ikon Yang Terlupakan

Jenuh dengan kehidupan metropolis dengan cita rasa dunia, penulis berkesempatan untuk menghabiskan sebuah malam di sudut kota.

Jauh dari hingar bingar bahasa asing di telinga, tulisan - tulisan dewa yang entah apa artinya, aroma masakan mancanegara, blusukan kali ini menorehkan kesan yang mendalam, sobat, khususnya ketika mata penulis menangkap sebuah banner sederhana di sisi seorang lelaki tua yang duduk di kursi pendeknya dengan kompor arang dua tungku.


Penjual Kerak Telor !!

Kerak telor ikon Betawi itu ?
Yang cuman ada pada pesta-pesta rakyat Betawi aja ?
Yang dijual hanya oleh rakyat Betawi ?

Ada pada hari biasa seribu kilometer dari asalnya ???

Wowww...... nggak bisa dipercaya !

Di Jakarta aja dah jarang, guys !



Sontak penulis pun menghampirinya dan memesannya untuk sebuah kerinduan yang dah lama terkubur.

Dan.... show time !!
Si abang penjual kerak telor pun memainkan perannya.

Aronan beras ketan pun ditanakkan di atas wajan.

Dengan cutil kayunya, kalo nggak bisa dibilang "lidi",
aronan itu pun diaduknya
biar nggak lengket di wajan.

Setelah airnya habis,
baru kemudian diceplokin telor di atasnya,
bersama dengan bahan-bahan lainnya

Setelah tercampur semua, adonan ini pun di pipihkan ke seluruh permukaan wajan, membentuk sebuah piringan "martabak" kering.

Kekaguman mencuat lebih nggak brutal lagi
waktu melihat cara si abang memastikan  jajanan ini matang sempurna tanpa harus beresiko lengket di wajannya, kawan.

 
Dia membalik wajan itu lho!!

Dan "perut martabak" nya pun menghadap bara apinya.

Luar biasa !!

Bukti betapa lengketnya kan, adonan itu sampai harus dibalik dan nggak tumpah satu tetespun

Tapi begitu udah matang dan kering, wowwww.....

Nggak ada rasa gosong, guys !!

Ebi gorengnya
Serundeng nya
Abon nya
Kocokan telur nya
Pas ama renyahnya telor dadar beserta nasi ketannya

Ditambah lagi dengan saos sambalnya, hmmmm.......
Bener-bener pas dibuat nongkrong deh.....

Konon, jajanan ini adalah hasil kreatifitas seorang ibu yang kelupaan waktu bikin bubur buat anaknya.

Dengan mencampurkan sebutir telor mentah, dan beberapa bumbu dapur, ditipiskannya lah bubur itu di wajan.

Ketika sudah matang, bubuk ebi dan serundeng pun ditaburkan di atasnya untuk menambah cita rasa.


Hasilnya ?

Seluruh keluarga dan segenap tetangga menyukainya !

Dan kerak telor ini pun menjadi hidangan wajib dalam setiap pesta rakyat masyarakat Betawi asli.

Sedikit memodifikasinya dengan beras ketan, jajanan ini layak bersanding dengan jajanan mancanegara lainnya, guys !!

Nggak heran, jajanan ini kemudian menjadi primadona di dalam setiap jamuan budaya rakyat Betawi, kawan. Dan jajanan khas yang langka itu sekarang udah bisa ditemui di jawa timur lhooo.... bukan pula pada acara khusus.

Ikon Betawi ini dah jadi Ikon Nusantara
Sejajar ama Soto Madura
Terang Bulan Bangka
Semanggi Surabaya
Gudeg Jogjakarta
dan puluhan masakan Nusantara lainnya

Welcome to Indonesia !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar