Masih dalam suasana hari raya lebaran, sobat, hari raya saudara kita kaum muslimin.
Undangan halal bihalal, masih saja berdatangan, baik lewat undangan lisan, tulisan, digital, ataupun sekedar kabar burung. Suatu
fenomena
yang mungkin
kini
telah
menjadi
fenomena
nasional
dan
menjadi
milik
bangsa
Indonesia. "Sudah tradisi......"
Ini adalah refleksi ajaran
Islam yang menekankan sikap persaudaraan, persatuan, dan saling berbagi kasih sayang pasca lebaran.
Halal bihalal merupakan peristiwa penting untuk saling memaafkan, baik secara individu maupun kelompok. Dalam kacamata
Islam, halal bihalal bertujuan untuk menghormati sesama manusia dalam bingkai silaturahmi.
Mencoba memahami arti sebenarnya dari tradisi ini, penulis mencoba "berwisata" ke departemen lain : Syariah Unit !!
Ternyata, guys..... mengenal arti dari hala bihalal itu bisa dilihar dari dua pendekatan yang berbeda lhooo.....
Pertama, pendekatan dari segi bahasa, karena halal bihalal merupakan budaya yang hanya ada di Indonesia dan istilahnya memakai bahasa Arab, maka untuk mengartikan halal bihalal digunakan pendekatan bahasa Indonesia dan bahasa Arab.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, halal bihalal berarti acara maaf-maafan pada hari lebaran, sehingga mengandung unsur silaturahmi.
Sedangkan dalam bahasa Arab, halal bihalal berasal dari kata “Halla atau Halala” yang mempunyai banyak arti sesuai dengan konteks kalimatnya, antara lain: penyelesaian problem (kesulitan),
Karena
itu,
melalui
pendekatan
kedua
bahasa
di atas,
maka
arti
halal bihalal adalah
suatu
kegiatan
saling
bermaafan
atas
kesalahan
dan
kekhilafan sesudah
lebaran
melalui
silaturahmi,
sehingga
dapat
mengubah
hubungan
sesama
manusia dari
benci
menjadi
senang, dari
sombong
menjadi
rendah
hati
dan
dari
berdosa
menjadi
bebas
dari
dosa.
Kedua,
pendekatan
dari
segi
hukum.
Dalam
hukum
Islam (Fiqih),
kata halal lawan
dari
haram.
Halal adalah
suatu
perbuatan
yang diperbolehkan.
Sedangkan
haram adalah
suatu
tuntutan
untuk
ditinggalkan
atau
perbuatan
yang melahirkan
dosa
dan
mengakibatkan
siksaan.
Jadi
dengan
adanya
halal bihalal
bagi
yang melakukannya
akan
terbebas
dari
semua
dosa.
Dengan
demikian,
makna
halal bihalal
ditinjau
dari
segi
hukum
adalah
menjadikan
sikap
yang tadinya
haram atau
berdosa
menjadi
halal dan
tidak
berdosa
lagi.
Sebenarnya, di Mekkah
dan
Madinah, tradisi
halal bihalal
tidak
dikenal.
Karena
itu,
bisa
dikatakan
halal bihalal
itu made in Indonesia atau
ciptaan
umat
Islam Indonesia.
Kata orang pinter sih, hasil
pribumisasi
ajaran
Islam di tengah
masyarakat
Asia Tenggara.
Konon,
tradisi
halal bihalal
pertama
kali dirintis
oleh
Mangkunegara
I, lahir
08 April 1725, yang terkenal
dengan
sebutan
Pangeran
Sambernyawa.
Saat
itu,
untuk
menghemat
waktu,
tenaga,
pikiran
dan
biaya, setelah
shalat
Idul
Fitri, Pangeran
Sambernyawa
mengadakan
pertemuan
antara
raja dengan
para punggawa
dan
prajurit
secara
serentak di balai
istana.
Dalam budaya Jawa,
seseorang
yang sungkem
kepada
orang yang lebih
tua
adalah
suatu
perbuatan
yang terpuji.
Tujuan
sungkem
adalah
sebagai
lambang
penghormatan
dan
permohonan
maaf.
Sumber
lainnya
adalah
tradisi
halal bihalal
lahir
bermula
pada
masa revolusi
kemerdekaan, di mana Belanda
datang
lagi.
Saat itu, kondisi Indonesia sangat terancam dan membuat sejumlah tokoh menghubungi Soekarno pada bulan Puasa 1946, agar bersedia di hari raya Idul Fitri yang jatuh pada bulan Agustus, menggelar pertemuan dengan mengundang seluruh komponen revolusi.
Tujuannya
adalah
agar lebaran
menjadi
ajang
saling
memaafkan
dan
menerima
keragaman
dalam
bingkai
persatuan
dan
kesatuan
bangsa.
Kemudian,
Presiden
Soekarno
menyetujui
dan
dibuatlah
kegiatan
halal bihalal
yang dihadiri
tokoh
dan
elemen
bangsa
sebagai
perekat
hubungan
silaturahmi
secara
nasional.
Sejak
saat
itu,
semakin
maraklah
tradisi
halal bihalal
dan
tetap
dilestarikan
oleh
masyarakat
Indonesia sebagai
salah
satu
media untuk
mempererat
persaudaraan
bagi
keluarga,
tetangga,
rekan
kerja
dan
umat
beragama.
Kesimpulan
Halal bihalal
merupakan
tradisi
khas
yang merefleksikan
bahwa Indonesia adalah negara toleransi,
yang mengedepankan
pendekatan
hidup
rukun
dengan
semua
agama.
Pesan
universal nya adalah untuk
selalu
berbuat
baik,
memaafkan
kesalahan
orang lain dan
sarana
untuk
saling
berlomba-lomba
dalam
kebaikan
sehingga
tetap
menjadi
warna
tersendiri
bagi
masyarakat Indonesia.
Yuk, sobat !!
Luangkan waktu untuk berbuat baik
Sapaanmu
Senyumanmu
Jabatan tanganmu
Pelukanmu
Tepukanmu di pundak sang sahabat
Bagaikan oase di padang pasir
Bagi sang pengelana kehidupan ini
Sebelum sampai di garis finish
We love you, guys
We always love you
Tidak ada komentar:
Posting Komentar