Jumat, 21 Agustus 2015

The Soldier : ALFRED ONDANG

Nggak seperti biasanya, nama ini bukanlah sebuah nama dari teman SMA yang asing buat penulis, kawan.

Walau nggak pernah sekelas, walau berbeda jurusan, walau nggak sama selera......
Sosok seorang ALFRED ONDANG tergambar jelas, sobat !

Nggak terlalu tinggi, ikal, kurus,
dengan logat yang asing.....

Bukan sosok yang mudah diajak bicara selama beberapa menit perjalanan pulang sekolah di bawah terik mentari di tengah hari, setiap hari !

Tapi juga bukan sosok yang gampang untuk dilupakan, kawan !

Dan setelah hampir tiga puluh tahun, suara itu kembali mampir di telinga ini lewat sebuah sarana teknologi.... suara khas Nusa Tenggara Barat, Sumbawa, tempat lelaki pendiam kelahiran Surabaya  ini menghabiskan masa kanak-kanaknya.

Memasuki ajaran baru di tahun, lelaki ini kembali menyeberangi tiga selat dan melintasi tiga buah pulau untuk bisa mengantarkan putra nya menuntut ilmu di kota tercinta kita, Malang.

Tanpa membuang kesempatan yang ada, penulis pun sengaja meluangkan waktu untuk bisa melihatnya kembali, menjabat tangannya, dan melepaskan kerinduan akan senyum khasnya, senyum khas seorang Alfred Ondang, ...... selagi masih ada waktu...........

Dan pertemuan pertama itu, benar-benar di luar dugaan, sobat !!

Bukan seorang anak lelaki kurus dan kecil lagi, namun seorang lelaki dewasa yang tampak jauh lebih matang dan dewasa dibandingkan dengan rekan-rekan sebayanya !

Senyum nya tetap bersemayam di sana lhooo.... walau baru saja menempuh perjalanan panjang yang melelahkan dari Surabaya ke Malang, selama lebih dari 5 jam !!

Sosok yang luar biasa ! Ngangeni, kata orang Jerman.

Terbukti dari banyaknya sahabat yang ingin bertemu dengan nya.

Mulai dari malam pertama tiba di kota dingin ini, sampai tiba kembali ke Surabaya, lelaki ini tampak sibuk meladeni permintaan rekan-rekan masa mudanya untuk bisa sekedar ngopi.

Tengok saja albumnya di KL Tidar Malang, Ayam Goreng Lembah Dieng, Depot Widari dan Cafe Coffe Latte, sampai BonCafe Surabaya !  

Everybody miss him !
karena prinsip nya yang sungguh menyejukkan kita semua, kawan
menjaga keutuhan persahabatan
Dengan semangat kebersamaan !

Ngga heran, kalau kemudian lelaki ini termasuk yang paling antusias bila ada rencana kumpul, guys !! Dan dia amat sangat menyayangkan batalnya agenda pelesir kita.....

Dikenang sebagai sosok yang nggak pernah mau diajak main, selalu pulang ke kost nya setiap usai sekolah, bahkan jarang keliatan nongkrong di kantin bu Selar, ternyata lelaki ini punya hobby ngajakin bolos lhoooo......

Berbekal mobil kesayangannya, bersama beberapa sahabat, "menyasarkan" diri sampai ke pelosok Jember dan sekitarnya, bahkan tanpa tujuan yang pasti, bukan lagi sebuah hal yang luar biasa baginya.

Nakal ? Mungkin !
Atau hanya sebuah ekspresi keingintahuannya yang tinggi saat itu terhadap daerah yang masih asing baginya ? Bisa jadi !


Apapun itu,
keingintahuannya itu pula
yang membawanya dekat
kepada satu dua orang gadis
dari seputar tanah Jawa ini.

Sampai kemudian
pilihannya jatuh kepada seorang gadis dari Solo,
seorang gadis yang kemudian memberikannya
empat orang putra dan seorang putri !

Keluarga yang luar biasa !!

Soldier,

Keputusan untuk memiliki keturunan 
lebih dari dua orang anak pada jaman sekarang, 
bukanlah keputusan yang mudah. 
Apapun alasanmu, 
walau untuk mendapatkan seorang anak gadis, 
sungguh diperlukan sebuah keberanian

Diperlukan kesabaran
Ketulusan
Keikhlasan
Kejujuran
Kesetiaan
Kemurnian kasih
Kesungguhan hati
Kebulatan tekad

Dan kau telah membuktikan
Kau memiliki itu semua !

Habislah kata untuk menggambarkan betapa besar kekaguman kami padamu, buddy

Hanya sekalimat doa 
agar dapat kau wariskan semua nya 
pada putra putrimu kelak, 
hingga tiba saatnya nanti, 
mereka bisa berkata : 
Papaku adalah Papa Terbaik di muka bumi ini.


1 komentar: