oleh : Liliek Noviani
Ida.....
Sebuah panggilan akrab dari
seorang wanita asal Lumajang,
Bernadeth Ida Setiana.
Sosok yang tomboy, cuek, dan ceplas ceplos melekat erat pada dirinya. Tercatat sebagai salah seorang anak asuh suster Yulia.
Bernadeth Ida Setiana.
Sosok yang tomboy, cuek, dan ceplas ceplos melekat erat pada dirinya. Tercatat sebagai salah seorang anak asuh suster Yulia.
Ya....,selama di Sanmar dia tinggal di asrama yang tidak jauh dari sekolah, yang diasuh
oleh suster Yulia.
Tinggal di asrama tentunya tidak selonggar
seperti tinggal
di tempat kos, so... kalau ada acara diluar jam sekolah, khususnya malam hari, dapat
dipastikan dia bakal absen.
Alhasil
kalau ada teman-teman
yang upload foto
kenangan jadoel
alias foto jaman putih abu-abu...
dia pasti komplein...
“Kapan
acaranya...?” atau
“Kenapa aq kok tidak ada sih...”
dan sederet kalimat lain
yang bernada protes.
He..he..he kecian
deh lu...
Biarpun Idha itu ibarat burung dalam sangkar
karena disiplinnya aturan di asrama, namun ada momen yang “simsalabim” membuat
dia berada diantara kita, berada di dalam rombongan nggowes “Tour to the
Tumpang”.
Berbekal sepeda seadanya, hanya milik
djoewita saja yang benar benar sepeda sport... dan Idha sendiri engga tahu
dapat pinjaman sepeda darimana... yang pasti tanpa direncanakan ternyata kita
mampu melahap rute Malang - Tumpang pp.
Kalau dipikir-pikir lagi nekat juga ya waktu
itu... Hil yang mustahal kalau mau dilakoni lagi sekarang, he..he..he...
Satu lagi moment yang tidak mungkin
terlupakan... waktu camping di Ranupane !!
Sekali lagi tanpa rencana yg matang, asal oke hayuuuk aja. Berangkat tanpa amunisi dan biaya yang cukup. Dengan modal nekad kita rame-rame pergi.
Sekali lagi tanpa rencana yg matang, asal oke hayuuuk aja. Berangkat tanpa amunisi dan biaya yang cukup. Dengan modal nekad kita rame-rame pergi.
Baru waktu pulangnya
kita merasakan hiking sebenarnya. Untungnya jalanan menurun, sehingga “aksi
mbambong” ini sedikit meringankan kaki kami.
Numpang istirahat di sebuah Sekolah Guru Olahraga
Berdiri : Djoewita, Wahyu, Yeni Tanjung, Sia Sie Tjing, Mei Sian, Dewi
Duduk : Me, Erny, Pak Guru, Bernadeth, Tutik
Sssttt... ada bocoran dari teman kuliahnya, kalau pulang kuliah dari parkiran
motor sampai keluar pasti sambil tiup priwitan.Jadinya heboh
kan.... Bisa jadi karena priwitan ini pula yang membawa dia bertemu dengan jodohnya, yang kini tercatat sebagai anggota korps kepolisian.
Dibalik ke "tomboi" annya ternyata dia punya koleksi Richard Clayderman.
Sang pianis kelas dunia !!
Wuihhhh so romantic.
lewat salah satu sosial media,
muncul sosok ibu Waldjinah ( kata bro Nanang).
Pernikahan memang membawa perubahan.
Sebagai istri seorang polisi,
acara adat/keagamaan yang mengharuskan berkebaya.
Cantik...
bener-bener bermetamorfosis.
Jauh dari kesan tomboynya.
Cuman kalau dari ngobrolnya di medsos ya masih tetap...he..he..he....
Soldier,
Hampir tiga puluh tahun
dan akan ada tahun - tahun berikutnya
Perubahan yang kau bawa
bahkan dengan mengganti namamu dengan marga sang kekasih hati,
DAMANIK
Bukan karena sebuah keterpaksaan
Bukan pula karena kewajiban
Terdorong semangat menghargai sang suami
Terpacu untuk menghormatinya
Terpesona akan kasih dan cintanya lah
Yang membuatmu menampilkan sisi lain
dari seorang BERNADETH IDA SETIANA
Luar biasa !!
Tetap berjuang, sista....
Tetap semangat !
Kawan-kawan dan sobatmu ada di sini
Untuk mencintaimu
Untuk memegang tangan mu
Meraihnya bila kau lelah
Mendekapmu senantiasa
Siapapun engkau....
Bagi kami, kau tetap BERNADETH IDA,
Sang tomboy yang bandel !
We love you, sista....
We always support you
Tidak ada komentar:
Posting Komentar