Oleh Lilik Noviani
Bagi pedagang dengan modal besar, dengan berbekal label, mereka memesan kain batik, baju disini, bahkan Pekalongan juga memasok sentra industri batik di Yogya dan Solo.
Batik Pekalongan sudah banyak di kenal karena motifnya yang berbeda. Secara geografis dipengaruhi oleh posisinya yang tidak jauh dari pantai, sehingga kental dengan pengaruh batik pesisiran, salah satunya warnanya cerah, dan motifnya yang beraneka macam
Batik tidak hanya diproduksi dengan skala besar ( pabrik ), tetapi juga skala rumahan.
Efek mass production sudah dapat dipastikan, sungai-sungai disana keruh cenderung kotor karena limbah dari pewarna batik.
Pekalongan menjadi jalur utama bagi pemudik dari Jakarta - Semarang- Surabaya / Malang, melalui jalur pantura. Dari Jakarta sendiri bisa naik KA lebih kurang 5 jam. Maka tidak heran kalau para pemudik rata-rata transit disini, selain wisata kuliner, juga belanja batik.
Bahasa yang dipakai bahasa jawa dengan logat Banjarnegara. Kebetulan ada saudara yang asli Pekalongan, sehingga kalau kita berbicara lebih baik memakai bahasa Indonesia daripada miss communication
Kota Pekalongan tidak hanya terkenal dengan batiknya... kuliner kota batik ini cukup menggoda dan wajib dicicipi bila mampir ke kota ini. Makanan khas Pekalongan antara lain :
1.Nasi Megono
(bahasa Jawa : sego megono)
Kota Pekalongan terkenal dengan makanan khasnya yang disebut MEGONO, yaitu sejenis lauk yang terbuat dari nangka muda (gori) yang dicincang halus dicampur dengan urapan kelapa parut dan sambal urapan (kluban).
Namun dengan ramuan rempah yang lebih komplit
dengan rasa sedikit pedas dan aroma bunga combrang dan irisan serai, akan menimbulkan rasa yang khas.
Megono ini sangat enak dan cocok sebagai lauk sarapan pagi, cocok juga dipadu dengan lauk apapun juga. Bahkan hanya ditemani dengan tempe goreng dan sambal kecap, rasanya sangat nikmat.
Kudapan yang spicy ini sangat mudah dijumpai. Dari warung-warung kaki lima sampai restoran besar hampir semua menyediakan Nasi Megono.
2.Tauto
Adalah makanan khas Pekalongan sejenis Soto, hanya saja untuk Tauto bumbunya ditambah dengan TAUCHO, yaitu sejenis penyedap semacam saus yang mempunyai aroma khas dan bahan pembuatannya dari kedelai.
Seperti halnya dengan Soto, Tauto juga dicampur dengan daging dan jerohan serta so'on (sohun), enak sebagai lauk nasi namun lebih enak dimakan pakai lontong.
Tauto Pekalongan biasanya banyak dijumpai di warung-warung pada siang hari.
3.Pindang Tetel
Sebetulnya makanan ini sejenis
dengan soto juga, namun perbedaanya adalah pada bumbu kuahnya yang
diolah dengan menggunakan buah pucung yang sudah masak.
Warna coklat kehitaman
yang mendominasi sepintas hampir sama
dengan rawon. Tetapi beda, kalau rawon
lebih pekat dan kental sedangkan pindang tetel
lebih encer.
Pindang tetel ini bukan
terbuat dari ikan pindang yang ditetel melainkan terbuat dari
daging sapi yang dipotong atau ditetel menjadi
ukuran yang kecil.
Warna coklat kehitaman
yang ada pada pindang tetel dikarenakan bumbu kluwak yang digunakan dalam pembuatan.
4.Garang Asam
Garang asam adalah makanan sejenis rawon, khas dari daerah Pekalongan. Tetapi untuk garang asam, kuahnya diberi banyak tomat, sehingga memberikan rasa asam namun segar.
Garang asam biasanya dicampur dengan daging, jerohan atau telur. Biasanya garang asam dimasak agak pedas, sehingga rasanya tambah nikmat. Di Kota Pekalongan, garang asam sangat mudah dijumpai di warung-warung, terutama pada siang hari.
Dari beberapa kuliner yang ada garang asem lah yang jadi favorit. Karena rasanya gak jauh beda dengan rawon hanya segar karena ada tomatnya...
Yuuuuk, sobat ......
Satu tempat lagi kita kenal. Nggak ada salahnya mampir yukkkkk ... kuliner dan jalan-jalan ke Pekalongan. Wooowwwww....... Bakal seru nihhhh........
Pekalongan.... We are coming soon...........
So yummy...... Kalau ke Pekalongan kudu nyoba ini..... Hm....m thanks infone Lik.
BalasHapusLanjut ke sana tah Seng ? hhhhhh
BalasHapus