Rabu, 30 September 2015

Pojok Tetangga - Sebuah Catatan Kehidupan

"Rumput di halaman tetangga selalu kelihatan lebih hijau di bandingkan dengan halaman rumah sendiri"

Indahnya halaman rumah sebelah
Suburnya tanaman di sana
Sejuk dan tenangnya suara gemercik air

Bersih dan asri
Seakan nggak ada masalah
Seakan semua baik-baik saja......

Pepatah itu kerasa kebenarannya beberapa tahun belakangan ini, sobat

Terbukti dari banyak nya permintaan yang datang agar diterbitkan autobiografi perjalanan kehidupan seorang single parent yang tampaknya memiliki segalanya.
Pekerjaan, rumah, kendaraan, anak tunggal yang masa depannya dah nggak diragukan lagi. Teman yang banyak, sahabat yang mencintainya. Kebebasan, kesehatan, kenyamanan, keberhasilan, kemapanan
Apa lagi yang kurang ?
Sawang sinawang, orang Jerman bilang.



Kepedihan dan kesesakan
Tangis dan rintihan
Kemarahan dan kekecewaan
Adalah babak baru setiap tingkat kehidupan, sobat

Cercaan dan hinaan
Kecurigaan dan sinisme
Ketakutan dan kekhawatiran
Adalah sebuah pertanyaan dalam ujian kenaikan tingkat

Kelelahan pun menghampiri
Time Out !!
Wasit pun meniup peluit panjang
Waktunya istirahat
Seteguk air penghilang dahaga
Bukan untuk berhenti
Melainkan untuk melanjutkan ke babak selanjutnya !!
Dan sang coach pun mengambil alih

Dia tersenyum, membawakan segelas es, 
dan berbisik......

Baik atau buruk, tergantung pemikiranmu - William Shakespeare

Dan sebatang rumput liar pun menjadi inspirasi.....

mencoba bertahan 
dari tiupan angin kencang 
dan kemarau panjang.

Ia tumbuh dan akan semakin tumbuh tinggi
meskipun dipotong ribuan kali.
Walau diinjak puluhan kali
Meski digilas roda-roda kendaraan yang beratnya puluhan kilo
Itulah dia, Sang Rumput Liar 

Tetap hidup dan bertahan
tegak berdiri walau fisik kadang lemah
tetap tegar walau kadang air mata meleleh


Kumal, jelek, berdebu
Dan terlihat gak penting
namun mampu memberikan kenyamanan ketika seseorang terjatuh di atasnya 
Itulah dia
Sang Rumput Liar

Tanpa harum bunga di tangkainya
tanpa pernah berpura-pura baik dan lugu
Hanya untuk mencari simpati dan belas kasihan

Duri tajam nya kadang menyakitkan
getahnya kadang mengerikan
jahat, kasar, liar, ganas
Sebagai bentuk pembelaan nya
Itulah dia
Sang Rumput Liar 

dengan aroma padang gurun yang ganas
Harus bisa berkaca.
Harus bisa bertahan.
Harus apa adanya….

Thanks for sharing, bro..... 
you are my forever coach....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar