Senin, 12 Oktober 2015

Pulau Penyu - Tanjung Benoa

Seaturtle Conservation Island

Ada satu tempat wisata di pulau Bali yang menggelitik benak saya... alias bikin penasaran. Pulau Penyu namanya. Menilik namanya memang nggak ada yang aneh, biasa saja. Sebuah pulau dengan habitat binatang yang bernama penyu. That’s all... 

Namun yang membuat pikiran saya melayang jauh hingga ke bulan J ... adalah “seperti apa sih tempatnya ?”

Ketika pertama kali mendengar namanya, pikiran saya langsung teringat dengan pantai Sukamade. 

Ya, sebuah pantai yang cukup indah yang dipergunakan sebagai konservasi serta tempat melepas “tukik” (anak penyu) ke laut lepas. Disamping itu juga sebagai tempat “pendaratan” penyu untuk bertelur. 

Nah, gambaran saya tentang Pulau Penyu akhirnya nggak jauh dari tempat ini. 
seaturtle.or.id                                          

Saya malah sempat berimajinasi, sebuah pulau yang pantainya penuh dengan penyu yang berenang hilir mudik.... dan pengunjung bisa dengan bebas “bergaul” dengan kawanan penyu itu.  So sweet, kan... ?


Penyu, salah satu jenis binatang laut yang cukup eksotik bagi saya. Merupakan hewan purba yang masih eksis hingga kini. 


Mempunyai bentuk yang unik. Badannya dibalut “baju baja” yang melindunginya dari sang predator. 

Sepasang “tangan” yang berbentuk mirip dayung yang membuatnya handal “melaju” di air.  Inilah yang membedakannya dengan rekan sejawatnya, si kura-kura. 

Namun perlu diingat ya, fren... meskipun hidup di air tetapi dalam waktu tertentu dia kudu naik ke permukaan untuk “mengambil udara”. 

Lho... kok ? Iya, penyu adalah binatang yang bernapas dengan paru-paru, seperti halnya ikan paus. Woow ... 
Dan... ini dia yang bikin geleng-geleng kepala : usianya bisa mencapai ratusan tahun... ! Benar-benar luar biasa... It’s so amazing

seaturtle.or.id   
Sayangnya, fren... 
Penyu merupakan salah satu binatang yang terancam punah  Ini bikin hati sedih L 

Kalau sampai punah kasihan anak cucu kita yang nantinya hanya bisa menyaksikan sosok penyu melalui gambar ataupun film

Faktor produktifitas menjadi penyebabnya. Dari ratusan telur yang dihasilkan hanya belasan saja yang berhasil menetas dan bisa kembali ke laut lepas. Ini belum ditambah kemungkinan dimangsa predator atau... diburu manusia ! 
                                   Duuuh... kacian banget nasibnya... L
Untuk melindungi serta melestarikannya maka dibangunlah tempat-tempat konservasi, salah satunya adalah Pulau Penyu di Tanjung Benoa, Bali ini

Nah, sekarang ini saya sedang meluncur ke sana. Tadi pagi sehabis sarapan bli Wayan, pemandu wisata setempat, sesuai jadwal sudah menjemput buat explore Pulau Penyu. Nggak nyangka akhirnya kesampaian juga angan-angan yang telah lama terpendam. 


Aaah... sudah sampai di Tanjung Benoa rupanya. Tampak kapal-kapal laut berjajar di balik rumah-rumah penduduk. 
Dengan lincah bli Wayan menyusuri jalan berkelok yang tidak terlampau lebar. 

Suasana perkampungan yang khas Bali serta cuaca pantai yang mulai menyengat datang menyambut. 


Welcome to the coast... 


Ternyata perjalanan belum usai. 
Untuk mencapai pulau penyu harus “berlayar” dulu barang beberapa menit. 
Tidak mengapa, ini pasti mengasyikkan. 

Hembusan angin laut lembut mengusap wajah... Menyusuri gelombang laut yang menari-nari sembari ditemani kapal-kapal yang melintas. Pengalaman baru yang sungguh seru.  


Ingin menyaksikan pemandangan di bawah air dari atas perahu ? 
Bisa ! 
Perahu-perahu motor disini lantainya sudah dimodifikasi menjadi tembus pandang, sehingga wisatawan bisa menikmati keindahan bawah laut tanpa berbasah-basah.   


At last... 
Pulau penyu dihadapan mata. Tampak pagar tembok dengan gapura di tengahnya. Di atasnya terpampang tulisan yang cukup mencolok “Welcome to Turtle Farm”. 

Tanpa menunggu lama saya pun bergegas turun. Deretan kolam penyu menyambut setiap pengunjung yang datang. Nampaknya kolam yang berisi anak-anak penyu mendapat perhatian ekstra dibanding yang sudah besar/dewasa.


Benar-benar lucu... menyaksikan anak-anak penyu yang berenang hilir mudik. Menggemaskan... 
Andaikata bisa, pingin rasanya nyomot satu buat dibawa pulang. Dipelihara... terus... dan terus... hingga tumbuh sebesar gentong. Hahaha...

Pemandu setempat dengan sabar menjelaskan bagaimana cara memelihara, merawat  dan mengembangbiakkan serta bagaimana proses penyu bertelur. Pengunjung juga dipersilahkan berinteraksi langsung dengan penyu-penyu yang ada di kolam.


Astaganaga... ternyata bobot penyu dewasa berat juga lho !  Butuh dua tangan untuk mengangkatnya. 
Ini belum penyu yang usianya lebih tua yang tentunya memiliki badan yang relatif lebih besar. Kalau yang ini mungkin atlit angkat besi saja ya yang bisa mengangkatnya... J

Pengalaman yang mengesankan pagi ini. 
Dolan karo penyu, fren... ! 
Kapan lagi bisa seperti ini, iya nggak ? 
Menyaksikan sekaligus berinteraksi langsung dengan binatang yang dilindungi karena terancam kepunahan.


Pengalaman yang mendidik dan menambah wawasan sekaligus mengajarkan kepada kita untuk lebih mencintai, tidak saja terhadap binatang namun juga kepada alam sekitar kita. 


Selamat tinggal penyu. Sampai ketemu lagi yaaa...

1 komentar: