Jumat, 02 Oktober 2015

The Soldier : EDDY HARYANTO

Nggak sulit mengenali lelaki ini setelah berpisah lebih dari dua puluh tahun, sobat.
Perawakannya, Bahasa tubuhnya, Cara jalannya, Senyumnya
Bahkan kebiasaannya menggerakkan jari-jarinya pun masih tetap sama !


Menghabiskan tahun-tahun di bangku kuliah bersamanya di kota tercinta kita ini, sungguh meninggalkan kesan yang sulit dilupakan, guys.....

Kenakalan wajar seorang anak remaja
Terukir nyata di memori ini, sobat
Gurauannya, isengnya, candanya
Cinta monyetnya

Ughhhh......

Tahun-tahun panjang yang telah berlalu,  semakin mempertajam terbentuknya karakter lelaki ini, kawan, bagaikan sebongkah batu yang telah diasah menjadi batu mahal berharga jutaan rupiah !

Sungguh mempesona !



EDDY HARYANTO

Ditemui di suatu pagi di kota dingin Malang. Nggak ada yang berubah. Kecuali rambut yang memutih dan perut yang membuncit tanda usia yang udah nggak bisa dibilang anak muda lagi Obrolan pun bergulir bersama secangkir es krim

Dan... penulis pun terkesima !

Masih dengan senyumnya, masih dengan gaya bahasanya yang dulu. Dengan entengnya kata demi kata keluar dari bibir pengusaha AC ini, sobat... Tanpa ada beban sama sekali !
Persis seperti dulu !

Sesekali telpon genggamnya berdering, beberapa topik pun terdengar nyata dari seberang. Namun sesaat, ayah dua orang anak remaja ini kembali ke pokok pembicaraan kami, tanpa kehilangan sebuah moment pun

Ada sesuatu yang berbeda ketika berbicara dengannya, sobat
Ada ketenangan, ada kenyamanan, ada sukacita

Membuat penulis nggak mampu menahan diri untuk nggak mengintip akun sosial medianya. Dan.... ini lah dia !!


Aktif di sebuah organisasi keagamaan, dimulainya ketika kasih Sang Pencipta dirasakannya secara nyata !

Bak air samudra yang ditumpahkan kepadanya, lelaki ini nggak sanggup lagi menampungnya di dalam wadah nya yang kecil, sehingga kasih itu pun meluap keluar..... Tumpah !

Dibagikannya kasih itu kepada setiap orang yang ditemuinya, sobat ! Tanpa kecuali ! Rekan bisnisnya, langganannya, sahabat masa kecilnya, teman mainnya......


Bersama istri tercintanya
yang adalah teman masa kecilnya dulu,
keluarga ini memberikan contoh
terbentuknya sebuah kerajaan kecil
hasil karya Sang Pencipta itu sendiri,

Sebuah contoh nyata
bagi putra putri mereka,
bagi sanak saudara mereka,
bagi setiap pribadi
yang melihat dan mengenal mereka.

Luar biasa !!

Soldier, 

Ketika nurani telah dibutakan
Ketika topeng mulai digunakan
Ketika rasa haus akan hormat merajalela

Hanya kerendahan hati yang bicara
Hanya pujian bagiNya yang terdengar
Wariskanlah itu bagi generasi berikutnya, sobat


Walau hari-hari jahat menanti,
Tetaplah berdiri tegap
Berikatpinggangkan kebenaran
Berbajuzirahkan keadilan
Berkasut kerelaan hati
Dengan berperisaikan iman

Keep fighting, buddy

We love you 
We support you





Tidak ada komentar:

Posting Komentar