Senin, 30 November 2015

Si Jerawut Arbanat

Guys, bagi pecinta jajanan tradisional wajib merasakan legitnya makanan ini. Disajikan dalam warna Pink atau agak Oranye. Rasanya cukup manis dan lengket karena kandungan gulanya cukup banyak. Ya itulah Arbanat, guys. 

Orang-orang suka menyebutnya Arum Manis. Penjualnya biasanya bapak-bapak yang sudah tua, sederhana, dan mengenakan topi bundar dari anyaman rotan atau berbahan kain berwarna hitam. 

Jajanan tradisional ini rupanya masih bertahan dan cukup digemari meski pasar makanan modern kian membanjiri disana sini. 



Bapak-bapak penjual Arbanat ini akan membawa semacam kaleng krupuk dalam posisi horisontal dengan dua wadah, satu wadah untuk Arbanatnya, dan satu wadah lagi untuk tempat uang.

Untuk menarik pembeli, sambil berjalan mengitari kampung, Bapak penjual ini akan memainkan alat musik semacam Rebab dengan bunyi yang biasanya cuma asbun 'asal bunyi', berbeda dengan Rebab yang asli. 

Alat musik ini pun hanya dibuat dari kayu yang asal-asalan, kaleng bekas untuk resonansi suaranya, senar yang mungkin dari kawat kecil, serta alat gesek. Bunyinya cukup nyaring, sehingga dari jarak cukup jauh bisa terdengar.


Cara penyajian Arbanat ini pun sangat sederhana. Arbanat akan diberikan kepada pembeli hanya dengan diberi alas potongan kertas bekas berbentuk kotak. 

Maraknya berbagai jenis makanan anak-anak secara tidak langsung mempengaruhi penjualan Arbanat. 

Dulu  para penjual Arbanat ini biasa kita temui di depan sekolah-sekolah dan di gang-gang atau jalan-jalan kampung, namun kini jumlah mereka semakin sedikit. 

Sepertinya perlu tempat khusus untuk menampung aneka jenis makanan tradisional, sehingga generasi muda masih dapat mengenalnya. Sementara bagi generasi tua, mungkin banyak kenangan atau kisah manis tentang jajanan tradisional tersebut.

So.....  Mari kita lestarikan kudapan nan manis ini, guys.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar