Oleh : Didik Setiabudi
Rabu merah di bulan Oktober yang panas.......
Guru-guru sekolah libur, anak-anak libur dan juga semua rutinitas kegiatan hari ini. Passssss bangettttt....
Waktunya memanjakan diri dengan kembali menjadi anak remaja berseragam abu - abu putih dengan sepeda nya. Dan ngluyurisasi pun digelar !
Bersama seorang teman, kami pun membelah kota Jakarta.
Hampir dua jam tersengat sinar matahari metropolitan tidak membuat kami berbalik arah.
Memuaskan rasa penasaran kami akan sebuah lokasi yang ramai dibicarakan media pasca penggusuran rumah-rumah di Kampung Pulo, kami pun meluncur ke lokasi.
TAMAN WADUK PLUIT,
"Si Cantik" yang Bau Idola Warga Penjaringan
TAMAN WADUK PLUIT,
"Si Cantik" yang Bau Idola Warga Penjaringan
Itulah julukan yang diberikan oleh salah satu media nasional kita
Sebuah lokasi yang nggak pernah dilirik sebelumnya, sobat, mengingat kumuhnya lokasi ini sebelum bebebah, bukti nyata kepemimpinan yang baru.
Panas dan gerah, kesan pertama yang sudah kami prediksi sebelumnya.
Sekelumit harapan sempat terlintas, melihat pohon-pohon muda sudah berdiri di beberapa titik di lahan yang katanya seluas lebih dari 5 hektare itu.
Terbayang bila pohon-pohon itu tumbuh menjadi besar dan rimbun....
Mungkin setelah musim panas ini berakhir......
Mungkin di awal tahun mendatang......
Semoga......
Walau demikian, beberapa pengunjung tampak nggak terpengaruh. Termasuk kami !
Anak-anak dan remaja, siapa saja, bisa main apa saja di sini. In line skate, sepeda santai, main bola, basket, jalan santai, mboh sakarep e iso !
Dan diujung sana, sebuah keluarga tampak memanfaatkan waktu-waktu kebersamaan mereka.
Nggak heran, semilir angin dari waduk, sanggup membuat terlena siapapun yang melepaskan beban nya... termasuk para orang tua yang menonton anak-anak mereka bermain di sana
Benar-benar sebuah tempat wisata keluarga untuk semua warga Jakarta, tanpa kecuali !
Yah..... dibandingkan dengan tempat wisata lain di ibukota yang untuk beberapa orang, menghabiskan uang makan mereka sebulan, memasuki kawasan Taman Kota di Pluit ini nggak dipungut biaya apapun lhoooo....
Kantin sebelah kantor polisi layak untuk ditengok, kawan !
Murah, meriah, dan bersahabat !
Walau terdengar pelan dan terabaikan
Suara itu terdengar jelas
Sebuah desah kebanggaan
menjadi bagian dari sebuah kota international
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Bangsa ini
Republik Indonesia
Tidak dimiliki oleh sekelompok orang
Sekelompok agama
Sekelompok suku dengan tradisi mereka
Tapi dimiliki oleh semua orang
dari Sabang sampai Merauke
( Soekarno )
Dan di Taman Kota Waduk Pluit ini
kami pun menikmati segarnya udara Indonesia
Semoga memory kumuh yg tertanam selama ini segera sirna... Brooo, ditunggu taman taman lainnya
BalasHapus