Rabu, 30 Desember 2015

My Diary : BERANI MENGAMBIL KEPUTUSAN

Seorang petani mempekerjakan seorang pria dan memintanya memotong kayu. Sebelum siang, petani itu pergi untuk melihat bagaimana dia bekerja. Ia terkejut karena semua kayu sudah terpotong dengan baik dan cepat.

Hari berikutnya, 
petani itu memberitahu agar dia menumpuk kayu-kayu itu di gudang

Pekerjaan ini menuntut banyak tenaga dan petani itu menduga ia pasti tidak akan mengerjakannya secepat hari kemarin. Tetapi nyatanya, sebelum sore tiba tugas itu sudah di selesaikannya dengan rapi.

Senin, 28 Desember 2015

Pojok Bunda : N A N A S


Siapa yang nggak kenal nanas sih ?

Buah yang menjengkelkan

Mata-mata nya yang nggak cuman dua
Mahkota nya yang tajam
Kulitnya yang kasar....
kadang rasanya juga nggak layak buat sebuah "perjuangan" untuk mempersiapkannya menjadi hidangan.

Uasssseeeeemmmmm.....

Tapi kalo dah ketemu yang manis, sebut aja nanas dari sebuah kabupaten di Jawa Barat, Subang, hmmmmm....... dibelain dahhh.....

Masukin kulkas, dibuat smoothie, juice, selai, wowwwww.............

Terlepas dari masam tidaknya buah yang satu ini, sobat, nanas memang layak dikonsumsi lho....

Rabu, 16 Desember 2015

My Diary : What Am I ?

Suasana di sebuah sudut kantor pada suatu siang di akhir bulan,
di sudut marketing department,

sudut yang paling stress,
paling sibuk,
paling berisik,
paling kumuh,
sekaligus paling dihormati karena di sinilah ujung tombak sebuah perusahaan.

Nggak bisa diingkari lagi
Sebaik apapun program nya
Setajam apapun perencanaannya
Secanggih apapun produknya

Tanpa bagian yang satu ini
Sebuah industri nggak akan berjalan lama, sobat

Diakui apa nggak
Pemasaran, atau marketing ini,
Dengan segala strategi dan kreativitasnya
Adalah penentu keberhasilan sebuah perusahaan

Sebut saja Blackberry
Begitu kental dalam ingatan ini ketika pertama kali Blackberry Messanger diluncurkan, kawan !

Nggak perlu pulsa !
Bisa kirim foto !
Bisa kirim lagu !
Bisa kirim gambar !
Bisa.... bisa... bisa.....

Senin, 14 Desember 2015

Wisata Rakyat Bogor

Kembali ke kota yang nempel ama ibukota negara ini, penulis dibuat makin penasaran dengan gaya hidup masyarakat nya.

Buat sebagian penduduk Bogor, menghabiskan jutaan rupiah sepulang kerja untuk kembali lagi di malam itu, nggak perlu dilakukan pada saat Saturday Night lhooo..... Setiap malam pun bisa !

Sementara bagi sebagian lainnya, para pelanggan ribuan angkot yang ada di sana, gaya hidup itu mungkin hanya mimpi, sobat. Namun mereka pun hidup berdampingan dengan rukun !

Berangkat dari sebongkah keingintahuan, dalam satu kesempatan, dengan sengaja melewatkan fasilitas breakfast dari hotel, penulis pun melangkah ke dalamnya, sobat !

Dan penjaja kaki lima di terminal sebelah hotel pun menjadi tujuan pertama !

Senin, 07 Desember 2015

POJOK BUNDA : Granula, Sarapan Sehat Usia Rawan

Berawal dari rekomendasi seorang kawan pasca serangan jantung beberapa waktu lalu, makanan berserat tinggi yang rendah kalori dan rendah lemak pun menjadi incaran, sobat.

Beberapa branded makanan serupa pun dilirik, dan penulis pun jatuh hati pada granula, sejenis sereal yang kaya dengan aneka jenis kacang-kacangan.

Di balik kontroversinya karena kadang dicampur dengan coklat atau pemanis yang kita tahu, tinggi kalori itu, ternyata granula pun mudah dibuat sesuai selera kita lhoooo......

Hindari aja bahan-bahan yang tabu tadi, dan sarapan sehat pun siap dinikmati tanpa perlu menunggu Food Festival atau penjaja makanan spesial ini

Yuuukkkk......
kita coba bareng !!

Jumat, 04 Desember 2015

The Soldier : AGNES ELMI IDAJATI



Beberapa kali kesempatan, sekian kali itu pula penulis melewatkan saran beberapa kawan untuk bertemu dengan sohib kita yang satu ini, AGNES ELMI.

Tanpa perlu mencari alasan kesibukan, seribu rasa bersalah menerobos masuk, sobat.

Bogor memang bukan sebuah kota tujuan untuk sebagian besar kita, karena berada di antara dua kota besar, Jakarta dan Bandung.
Tapi di sana ada Sang Soldier !!


Alhasil... 

Setelah sempat menunda pertemuan yang sudah disepakati pada suatu malam di bulan Oktober yang panas... 

Di hari berikutnya, selepas kesibukan lain yang menggunung, sedikit mengambil resiko dirasani elek, penulis mengundang nya di malam hari, ketika sebagian besar orang sudah berada di kamar mereka masing-masing, siap untuk meluncur ke dunia lain..... :)

Rabu, 02 Desember 2015

Pojok Pustaka : Pria itu Meludahi Buddha


Dikisahkan ulang oleh : Didik Setiabudi
( nyanabhadra)

Suatu hari,
Buddha sedang duduk santai berbincang-bincang dengan beberapa muridnya, bercakap-cakap sambil menikmati rimbunnya teduh di bawah pohon. 

Terlihat dari jauh ada seorang pria asing berjalan menuju arahnya.
Setibanya di hadapan Buddha, tanpa menguncapkan sepatah katapun dia langsung meludahi wajah Buddha.

Suasana tiba-tiba sunyi-senyap, Buddha spontan menarik jubah bagian bawahnya untuk membersihkan wajahnya, lalu bertanya,

“Lalu, apa yang ingin engkau sampaikan?” 

Beberapa bhante yang berada disamping Buddha kontan bereaksi keras. 
Bhante Ananda langsung angkat bicara,

“Ini benar-benar keterlaluan, kita tidak boleh membiarkannya. 
Dia harus dihukum, jika dibiarkan maka, nanti semua orang akan melakukan hal serupa lagi!”