Seorang petani mempekerjakan seorang pria dan memintanya memotong kayu. Sebelum siang, petani itu pergi untuk melihat bagaimana dia bekerja.
Ia terkejut karena semua kayu sudah terpotong dengan baik dan cepat.
petani itu memberitahu agar dia menumpuk kayu-kayu itu di gudang
Pekerjaan ini menuntut banyak tenaga dan petani itu menduga ia pasti tidak akan mengerjakannya secepat hari kemarin. Tetapi nyatanya, sebelum sore tiba tugas itu sudah di selesaikannya dengan rapi.
"Letakkan yang bagus di satu kotak, yang kurang baik kualitasnya di kotak lain,sedang yang busuk di buang saja.", Kata petani itu.
Si petani terkejut karena dia belum mengerjakan apa-apa, bahkan tampak kesulitan.
"Lho mengapa belum selesai ? Tugas ini tidak seberat 2 hari yang lalu ?"
"Begini pak, justru membuat keputusan tentang kentang-kentang inilah yang menyusahkan saya.", jawab orang itu
Seorang bijak pernah berkata :
TAK BANYAK ENERGI YANG DI BUTUHKAN
UNTUK MELAKUKAN SESUATU,
TAPI DI BUTUHKAN ENERGI YANG BESAR
UNTUK MENENTUKAN APA YANG AKAN DI LAKUKAN
Itulah yang di alami oleh pria tersebut.
Ia tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan pekerjaannya.
Tapi saat diminta memilih kentang,
memutuskan kentang mana yang layak dan tidak,
ia malah pusing tujuh keliling.
memutuskan kentang mana yang layak dan tidak,
ia malah pusing tujuh keliling.
Di sinilah kita melihat
betapa sulitnya membuat sebuah keputusan itu,
apalagi bila kita menyadari
ada konsekuensi di balik setiap keputusan yang kita ambil.
betapa sulitnya membuat sebuah keputusan itu,
apalagi bila kita menyadari
ada konsekuensi di balik setiap keputusan yang kita ambil.
Namun sesulit apapun juga,
toh kita mesti tetap membuatnya,
sebab bila kita memilih diam
atau takut mengambil resiko
terkadang itu justru mempersulit hidup kita.
toh kita mesti tetap membuatnya,
sebab bila kita memilih diam
atau takut mengambil resiko
terkadang itu justru mempersulit hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar