Rabu, 16 Desember 2015

My Diary : What Am I ?

Suasana di sebuah sudut kantor pada suatu siang di akhir bulan,
di sudut marketing department,

sudut yang paling stress,
paling sibuk,
paling berisik,
paling kumuh,
sekaligus paling dihormati karena di sinilah ujung tombak sebuah perusahaan.

Nggak bisa diingkari lagi
Sebaik apapun program nya
Setajam apapun perencanaannya
Secanggih apapun produknya

Tanpa bagian yang satu ini
Sebuah industri nggak akan berjalan lama, sobat

Diakui apa nggak
Pemasaran, atau marketing ini,
Dengan segala strategi dan kreativitasnya
Adalah penentu keberhasilan sebuah perusahaan

Sebut saja Blackberry
Begitu kental dalam ingatan ini ketika pertama kali Blackberry Messanger diluncurkan, kawan !

Nggak perlu pulsa !
Bisa kirim foto !
Bisa kirim lagu !
Bisa kirim gambar !
Bisa.... bisa... bisa.....


Padahal, Nokia Messanger sudah ada saat itu
Yahoo Messanger pun sudah dikenal beberapa tahun sebelumnya !

Tapi bagian pemasaran Blackberry di Indonesia mengemasnya sedemikan rupa sehingga beberapa tahun lalu, semua pemilik handphone dianggap belum punya handphone kalau nggak menggunakan Blackberry, justru di saat branded yang satu ini sudah nggak laku lagi di banyak negara lhoooo......

Sebuah strategi pemasaran yang luar biasa !!

Dan perusahaan pun memetik keuntungan yang signifikan
Semua anggota team mendapat ucapan selamat
Ada penghargaan
Ada kebanggaan
Ada pengakuan


Orang-orang di bagian ini memang orang-orang yang luar biasa ! Dikaruniai sebuah talenta yang nggak dimiliki semua orang !
Kreativitas mereka
Kegigihan mereka
Buah pikiran mereka
Kerja keras mereka


Dan kesempatan yang diberikan kepada mereka !

Kesempatan yang langsung mereka tangkap !

Lingkungan lah yang membentuk mereka, sobat !

Seperti lingkungan di mana sebuah botol minuman bersoda berada

Ketika sebuah truk dari pengusaha minuman bersoda membawa banyak kaleng untuk di distribusikan ke para pedagang.


Pemberhentian pertama adalah sebuah warung sederhana.

Kaleng pertama diturunkan di sini.
Lalu, dipajang di rak bersama dengan kaleng minuman ringan lainnya. Ia diberi harga Rp. 4.000,-.

Pemberhentian kedua adalah sebuah pusat perbelanjaan besar di kawasan prestigius Jakarta Selatan. Di sana, kaleng kedua diturunkan.

Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas yang bagus supaya dingin dan dijual dengan harga Rp. 7.500,-.

Pemberhentian terakhir adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah.

Kaleng ketiga diturunkan di sana.

Tapi, ia tidak ditempatkan di rak atau di dalam kulkas. Ia disimpan baik-baik, dan hanya akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan.

Dan ketika ada yang memesan, kaleng ini dikeluarkan bersama dengan gelas kristal berisi batu es dan kalengnya pun cantik dengan bunga titik-titik es disekelilingnya. Kemudian, ia disajikan dengan rapi di atas baki.

Pelayan hotel, berpakaian sangat rapi berjas, akan membuka kaleng coke itu, menuangkannya ke dalam gelas, dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp. 40.000,-

Sekarang, pertanyaannya adalah: "Mengapa ketiga kaleng minuman ringan tersebut memiliki harga yang berbeda padahal diproduksi dari pabrik yang sama, diantar dengan truk yang sama dan bahkan mereka memiliki rasa yang sama?"


LINGKUNGAN minuman bersoda itulah yang mencerminkan harganya !
Lingkungan kita lah yang mencerminkan value kita, sobat !

Too bad, sang minuman nggak bisa memilih,
di mana dia mau diturunkan dari truk sang distributor

Tapi kita bisa !!

Beradalah di lingkungan yang tepat,
yang percaya semuanya masih bisa,
positif dalam segala hal.
Anda berada di jalur yang tepat,
di lingkungan ini,
yang akan selalu mensupport satu dengan yang lainnya.

Tapi seandainya Anda ada di lingkungan yang tidak kondusif, 
jangan mengeluh! 
Tetap semangat,
dan 'be yourself'
 untuk mengeluarkan potensi terbaik yang ada dalam diri kita.
Karena di sanalah kekuatan mu





Tidak ada komentar:

Posting Komentar