Senin, 11 November 2013

Pantai Goa Cina

Malang memang banyak menyimpan keindahan pantai selatan yang mengagumkan. Deburan ombak yang tinggi besar menerjang batu karang menjadi magnet tersendiri. Belum lagi hamparan pasirnya yang putih nan lembut menggoda. Sungguh menawan hati.
Ada satu pantai yang “menggelitik” saya untuk mengunjunginya, pantai Goa Cina namanya. Keindahan alam dengan ombaknya yang besar tidak perlu diragukan lagi, karakteristik khas pantai selatan. Nah, yang membuat saya tergoda adalah adanya embel-embel nama “cina” di belakang kata goa. There’s something interesting and amazing here.
Lokasi pantai Goa Cina yang terletak di desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan sebenarnya tidak terlalu jauh dari kota Malang namun kenyataannya cukup lama untuk ditempuh. Dengan berkendara berkecepatan sedang dapat ditempuh sekitar 2,5 jam. Kondisi medan lah penyebabnya. Bukan karena jalan yang rusak tetapi karena kondisi jalan yang berkelok-kelok selepas kota kecamatan Turen. Jalan yang berliku-liku naik turun melintasi perbukitan kapur yang sungguh menawan.
Setelah melewati gapura “Pantai Tamban” di kiri jalan kita akan menemui pertigaan dengan papan penunjuk di pojoknya. Arah lurus menuju pantai Sendangbiru sedangkan belok ke kanan menuju pantai Bajulmati dan Goa Cina. Bagi yang baru “menjejakkan kaki” ke sini pasti bakal nggak nyangka kalau jalan menuju pantai Bajulmati dan Goa Cina beraspalkan hotmix layaknya jalan tol ! Waw ... bisa ngebut dong bleh ... hehehe ...

Rasa lelah dan penat seakan sirna begitu melihat suguhan lukisan alam nan elok terpampang di depan mata. Birunya laut dihiasi pulau-pulau karang yang menjulang. Gemuruh suara deburan ombak bergulung-gulung berkejaran ke pantai. Ini belum seberapa. Keindahan ini makin sempurna dengan hamparan permadani nan lembut bersanding dengan butiran pasir di bibir pantai. Kontras sekali. Membuat saya takjub dan terkesima. Sungguh, luar biasa keindahan alam yang di anugerahkan Yang Maha Kuasa kepada kita. 


Seperti namanya, pantai ini mempunyai sebuah goa yang menjadi daya tarik tersendiri. Goa ini terletak di pulau karang yang berada  tidak jauh dari deretan warung-warung dan tempat parkir kendaraan. Goanya sendiri tidak terlalu besar namun cukup “menggoda” hati untuk memasukinya. Di dalam kita harus merunduk. Dan di tempat yang sedikit menjorok ke dalam ketinggian langit-langitnya sebatas orang dewasa berjongkok. Disinilah kerap ditemukan sisa-sisa bekas abu dupa.



Pantai Goa Cina, terjawab sudah mengapa dinamakan demikian. Seperti yang tertulis di mulut goa, dikisahkan bahwa ada seorang laki-laki pengelana yang menemukan goa dan akhirnya berdiam di situ. Hingga pada suatu saat  ada penduduk yang menemukan goa tersebut dan ternyata tidak ditemukan penghuninya. Entah sudah pergi menghilang kemana. Hanya tertinggal secarik kertas bertuliskan aksara cina beserta nama penulisnya. Kisah lain menyebutkan, bahwa pada waktu ditemukan di dalam goa terdapat tulang belulang dengan pakaian seorang biksu cina. Mana yang benar ? Tidak perlu mencarinya ... Ini adalah sebuah legenda yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang akan berkunjung dan menikmati keindahan alamnya.

1 komentar: