Malang memang banyak menyimpan
keindahan pantai selatan yang mengagumkan. Deburan ombak yang tinggi besar
menerjang batu karang menjadi magnet tersendiri. Belum lagi hamparan pasirnya
yang putih nan lembut menggoda. Sungguh menawan hati.
Ada satu pantai yang
“menggelitik” saya untuk mengunjunginya, pantai Goa Cina namanya. Keindahan
alam dengan ombaknya yang besar tidak perlu diragukan lagi, karakteristik khas pantai selatan. Nah, yang membuat saya
tergoda adalah adanya embel-embel nama “cina” di belakang kata goa.
There’s something interesting and amazing here.
Lokasi pantai Goa Cina yang
terletak di desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan sebenarnya tidak
terlalu jauh dari kota Malang namun kenyataannya cukup lama untuk ditempuh.
Dengan berkendara berkecepatan sedang dapat ditempuh sekitar 2,5 jam. Kondisi
medan lah penyebabnya. Bukan karena jalan yang rusak tetapi karena kondisi
jalan yang berkelok-kelok selepas kota kecamatan Turen. Jalan yang berliku-liku naik turun melintasi perbukitan
kapur yang sungguh menawan.
Setelah
melewati gapura “Pantai Tamban” di kiri jalan kita akan menemui pertigaan dengan papan penunjuk di
pojoknya. Arah lurus menuju pantai Sendangbiru sedangkan belok ke kanan menuju
pantai Bajulmati dan Goa Cina. Bagi yang baru “menjejakkan kaki” ke sini pasti
bakal nggak nyangka kalau jalan menuju pantai Bajulmati dan Goa Cina
beraspalkan hotmix layaknya jalan tol ! Waw ... bisa ngebut dong bleh ...
hehehe ...
Rasa
lelah dan penat seakan sirna begitu melihat suguhan lukisan alam nan elok
terpampang di depan mata. Birunya laut dihiasi pulau-pulau karang yang
menjulang. Gemuruh suara deburan ombak bergulung-gulung berkejaran ke pantai.
Ini belum seberapa. Keindahan ini makin sempurna dengan hamparan permadani nan
lembut bersanding dengan butiran pasir di bibir pantai. Kontras sekali. Membuat
saya takjub dan terkesima. Sungguh, luar biasa keindahan alam yang di
anugerahkan Yang Maha Kuasa kepada kita.
Seperti namanya,
pantai ini mempunyai sebuah goa yang menjadi daya tarik tersendiri. Goa ini
terletak di pulau karang yang berada
tidak jauh dari deretan warung-warung dan tempat parkir kendaraan.
Goanya sendiri tidak terlalu besar namun cukup “menggoda” hati untuk memasukinya.
Di dalam kita harus merunduk. Dan di tempat yang sedikit menjorok ke dalam
ketinggian langit-langitnya sebatas orang dewasa berjongkok. Disinilah kerap
ditemukan sisa-sisa bekas abu dupa.
Pantai Goa Cina, terjawab sudah mengapa dinamakan
demikian. Seperti
yang tertulis di mulut goa, dikisahkan bahwa ada seorang laki-laki pengelana
yang menemukan goa dan akhirnya berdiam di situ. Hingga pada suatu saat ada penduduk yang menemukan goa tersebut dan
ternyata tidak ditemukan penghuninya. Entah sudah pergi menghilang kemana.
Hanya tertinggal secarik kertas bertuliskan aksara cina beserta nama
penulisnya. Kisah lain menyebutkan, bahwa pada waktu ditemukan di dalam goa terdapat
tulang belulang dengan pakaian seorang biksu cina. Mana yang benar ? Tidak
perlu mencarinya ... Ini adalah sebuah legenda yang menjadi daya tarik
tersendiri bagi wisatawan yang akan berkunjung dan menikmati keindahan alamnya.
So perlu di Explore .... nih tempat kawan
BalasHapus