Dalam beberapa periode di tapak kehidupan ini, keterbatasan fisik dan mental menunjukkan keberadaannya, sobat, memaksa kita untuk sejenak berhenti melangkah, menahan antusiasm dan semangat yang membara, bahkan kadang sanggup memadamkan api di dalam diri ini.
Dan di saat itulah, selalu ada malaikat yang dikirim Sang Pencipta Hidup untuk kembali menguatkan kita. Ada pasangan kita, ada sahabat kita, ada keluarga kita, ada dia yang perduli.
Ugggghhh..... serasa melayang kan ?!
Benar -benar kalimat penyemangat lhoooo....
Apalagi di saat usia semakin beranjak naik
Kelemahan fisik nggak mungkin kita hindari lagi kan?!
Bagi beberapa orang yang memilih hidup sendiri,
bergabung di sebuah komunitas yang memiliki banyak persamaan, membuktikan bahwa mereka pun merupakan makhluk sosial yang memerlukan orang lain dalam hidupnya.
Dan bagi mereka yang memilih untuk membentuk keluarga, impian hidup bersama anak cucu di masa tua seakan merupakan sebuah paket pernikahan ketika janji suci terucap di bibir ini.
Apalagi dibungkus dengan tuntutan terselubung pertama dari para orang
tua ketika menggelar pesta pernikahan putra putrinya, sebuah kalimat
berisi pesan sponsor : "Pengen cepat menimang cucu"
Namun.....
Semua itu nggak mampu menghentikan langkah sobat kita yang satu ini untuk menjadi dirinya sendiri.
F A R I A TI
Bersama sang suami, Andreas Oei, wanita mungil nan manis berlesungpipit yang sempat menghabiskan tahun-tahun masa mudanya di negara Pecahan Es, Kanada ini, mampu meneguhkan hatinya untuk menjadi berbeda di antara kehidupan ketimuran di tanah air, di antara para kerabat dan kenalan nya !
Dan itu bukan lah hal yang mudah, sobat !!
Kehidupan yang bebas dari beban dan tanggungjawab terhadap generasi berikutnya, bukanlah kehidupan yang dijauhi di beberapa negara, sobat.
Tingginya biaya untuk melahirkan, merawat, membesarkan dan mendidik anak-anak, membuat beberapa pasangan menunda, bahkan memutuskan untuk tidak memiliki keturunan lho !
Tapi di negara ini ?
Biuuuhhhhhh..........
Wowwww..... so amazing !
Menjadi anak yatim sebelum memasuki usia sekolah, Fariati kecil dibesarkan dengan sebongkah keperdulian kepada sesama, membuatnya tumbuh menjadi sebuah pribadi yang nggak bisa melihat ketidakadilan di dalam hidup ini.
Pengalaman dan kenangan masa kecilnya tetap melekat dan mendesir di dalam darahnya, berpacu dengan detak jantungnya, sobat !!
Walau perjalanan hidupnya telah membawanya masuk ke dalam dunia modern yang, kita tau, dah nggak perduli lagi dengan orang lain, sobat kita yang satu ini, lulusan St Maria Langsep ini, sekolah kita bersama ini, mampu mempertahankan semangat keperduliannya itu !
Menyibukkan diri dengan bisnis tanaman
Masuk ke dalam sebuah komunitas
Melakukan kesenangan mereka bersama
Seakan tiada hari tanpa tawa di dalam rumahnya !
So amazing !
Soldier,
Perjalanan hidupmu telah mengajarimu banyak hal
Meninggalkan kampung halaman mu ke tempat yang ribuan mil jauhnya
Menanggalkan karir dan pekerjaan demi sang suami
Menepis kerinduan mu terhadap celotehan anak-anak di rumahmu
Melakoni hidupmu sebagaimana digariskan Sang Hidup
Membawamu ke tingkat yang lebih tinggi
Selangkah demi selangkah
Kemenangan demi kemenangan
Nggak cukup kata ini membentuk sekalimat kekaguman, sista
Nggak pantas lidah ini mengucap sepatah penghargaan
Hanya satu permintaan kami
Ajari kami untuk bisa mengalahkan diri kami sendiri
seperti yang selalu kau lakukan
di setiap ujian kenaikan tingkat mu
We love you,
We support you
Kemenangan sejati bukanlah sukses mengalahkan orang lain
Melainkan berhasil mengalahkan diri sendiri
( Erbe Sentanu )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar